Mohon tunggu...
Rosendah DwiMaulaya
Rosendah DwiMaulaya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Penulis Amatiran

Selanjutnya

Tutup

Diary

Telusuri Hikmah: Inilah Aku!

2 Juli 2024   21:55 Diperbarui: 2 Juli 2024   22:05 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku adalah seorang gadis remaja berusia 15 tahun. Seperti remaja pada umumnya aku juga ingin mengetahui dan mencoba hal-hal baru juga. Saat aku memasuki kelas 2 SMP aku mulai mengikuti lingkungan pergaulan dengan kakak tingkat. Aku menikmati kebersamaan bersama mereka. Have fun begitu yang aku rasakan saat bersama mereka. Akan tetapi pada suatu hari, saat aku sedang asik bermain handphone sambil menonton video random di tiktok, aku sempat tertegun. Fyp tiktok di ponsel saja isinya tentang pergaulan remaja. Semakin discroll semakin banyak pembelajaran yang aku dapatkan. Dari situlah aku tersadar, sepertinya aku telah salah jalan.

Saat sholat ingatan aku hanya memutar tentang video yang membahas kenakalan remaja, akhirnya aku memikirkan hal tersebut lebih matang lagi. Qadarullah hati aku di buka oleh Allah SWT, bahwa pergaulan aku di masa remaja ini sudah jauh dan harus di perbaiki lagi. Aku insyafi diri aku yang dahulu toxic dalam berbahasa. Sekarang aku menguatkan iman dan takwa untuk selalu mengerjakan ibadah kepada Allah SWT dan meminta untuk dibukakan hati dan pikiran aku agar bisa mengetahui lebih luas tentang apa yang sudah aku perbuat.

Alhamdulillah pada saat ini aku sudah kembali ke jalan yang benar. Berkat rahmat Allah dan media sosial yang selalu menampilkan hal-hal positif untuk aku lakukan. Aku jadi lebih bisa berpikir lebih jauh untuk masa depan nanti. Jika ada kesadaran diri dari hati yang paling dalam Inshaallah hal tersebut akan di kabulkan jika hal itu membuat kita kembali ke jalan yang benar.

Sebagai remaja yang sedang tumbuh dewasa kita harus lebih berhati-hati dalam memilih pergaulan dan berteman. Bertemanlah dengan orang yang membawa kita ke jalan yang diridhoi Allah dan orang tua. Pelajaran penting yaitu selalu mendengarkan nasehat dari kedua orang tua karena kita adalah titipan Allah yang diberikan kepada orang tua kita masing-masing. Jika bapak ibu tidak membolehkan hal tersebut sebaiknya jangan di lakukan, sebab perasaan kedua orang tua itu lebih tepat daripada pikiran orang lain.

Ditulis oleh : Ajeng MaulayaSiswi SMPN 1 Dompu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun