Mohon tunggu...
Rosendah DwiMaulaya
Rosendah DwiMaulaya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Penulis Amatiran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islamisasi Bahasa Dulu, Baru Islamisasi Ilmu Pengetahuan

9 Mei 2024   23:10 Diperbarui: 9 Mei 2024   23:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.fr/ Pin on Fond d'écran simple | Fond d'écran simple, Mecque islam, Architecture islamique

Islamisasi merupakan upaya untuk mengislamkan. Yang diislamkan yakni hal-hal atau segala sesuatu yang belum atau tidak Islam. Upaya Islamisasi ilmu pengetahuan diawali dengan islamisasi bahasa.

Islamisasi bahasa adalah bagaimana mengislamkan bahasa menjadi konteks ajaran atau memahami bahasa berdasarkan kaidah Islamiah. Lafal Iqra' bismirabbikal ladzi kholaq tidak semata-mata dipahami arti secara harfiahnya yaitu "bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan". Sebab, Tuhan dalam pengertian Islam, Kristen, Hindu, dan Budha itu berbeda. Membacanya tanpa pemahaman islamisasi dalam bahasa akan menghadirkan ketidakjelasan makna Tuhan. Maka dari itu, Islamisasi bahasa sangat penting sekali.

Apakah Bahasa Islam itu adalah bahasa Arab? Apakah Allah hanya mengerti bahasa Arab? Tidak bisakah kita berdo'a dan meminta kepada Allah dengan bahasa Indonesia? Katanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, jadi harusnya bisa dong! Tapi, kenapa harus Bahasa Arab?

Bahasa Allah adalah bahasa tanzil atau bahasa yang diturunkan. Allah meminta malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulullah, kemudian Jibril melakukan tugasnya dan Rasulullah mentakwilkan wahyu dari Allah dengan bahasa Arab. Pendapat lain mengatakan Allah menyesuaikan bahasa yang dipakai Rasulullah. Selain itu, terdapat pendapat lagi bahwa Allah telah memilih bahasa Arab sebagai salah satu bahasa yang Istimewa dan terjaga.

Bagi seorang muslim mempelajari Bahasa Arab akan menghadirkan pahala karena merupakan Bahasa Allah dan bahasa ahli surga. Namun juga, tidak menutup kemungkinan Non-muslim semangat memahami Bahasa Arab untuk menggali ilmu pengetahuan. Non-muslim yang dalam pemahaman Bahasa Arab belum tentu dapat memahami Islam. Bahasa Arab mereka belum disertai kaidah-kaidah Islam, sehingga ketika membaca Al-Qur'an belum tentu dapat memahami. Mengerti Bahasa Arab saja tanpa agama menjadi sia-sia.

Kuliah Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Rosendah Dwi Maulaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun