Karena Kita Tidak Tahu Apa Yang Sesungguhnya Terjadi
Dalam perjalanan hidup,secara tanpa sadar terkadang kita terlalu cepat berburuk sangka.Â
Suatu waktu , saat kami berdua memimpin lokakarya , sebelum penutupan, suami bermaksud memberikan cindera mata kepada peserta yang paling tua. Â Tapi walaupun sudah 2 kali suami memanggil nama nya , yang bersangkutan tidak beranjak dari tempat duduk nya .Â
Para peserta lokakarya yang lain menengok ke arah yang dipanggil dengan pandangan mata yang agak berang. Tetapi setelah diberi tahu bahwa dirinya di panggil kedepan, yang bersangkutan, sebut saja namanya Pak Dullah minta maaf, karena pendengaran nya kurang baik.Â
Para peserta lokakarya yang lain sudah terlanjur marah karena mereka mengira pak Dullah tidak menghargai pimpinan lokakarya Ternyata bukan di sengaja oleh pak Dullah melainkan akibat pendengarannya tergangguÂ
Pengalaman Lainnya
Sebagai contoh , ketemu sahabat lama, sebut saja namanya Sinta , yang sudah belasan tahun tidak pernah bertemu, tentu saja sangat menggembirakan.
Tetapi saat bertemu, sahabat baik sikapnya seperti orang yang baru kenal
Tentu saja hal ini menyebabkan saya sedih Dan terpikir:'Sombong banget. Mentang mentang sudah kaya'
Ternyata beberapa minggu kemudian dapat kabar bahwa Sinta sahabat baik saya tersebut, meninggal dunia. Ternyata sewaktu kami bertemu, kondisi nya sudah parah.Â
Sehingga lebih banyak diam. Karena mungkin dia tidak mau kita ikut sedih dengan keadaan dirinya.Saya menyesal karena telah berburuk sangka.
Kisah LainÂ
Begitu juga ketika saya mendapat nomor telpon mantan murid saya Dewi , yang sangat saya sayangi Ketika saya menelepon dia hanya menjawab singkat:"Ya bu " .Hanya itu saja lalu menutup telpon. Saya berpikir kenapa ya kok hanya mengucapkan kata" ya bu" saja.Â
Tetapi sebulan setelah itu saya dapat kabar Dewi ( bukan nama sebenarnya) meninggal dunia. Alangkah sedihnya saya Baru tahu kenapa dia hanya mengucapkan kata kata "ya bu "saja.Rupa rupanya Dewi sedang sakit parah dan tidak mau saya ketahui.
Demikian juga dengan mantan murid suami ,ketika menelepon pembicaraan tidak nyambung lagi.Melenceng dari topik pembicaraanÂ
Ternyata dua minggu kemudian mantan murid suami dipanggil Tuhan.
Berbagai kejadian ini telah menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi kami berdua Agar janganlah terlalu cepat berburuk sangka.
Kesimpulan:
Segala sesuatu harus kita cermati dulu dengan teliti baru mengambil kesimpulan.Â
Berbagai kejadian menjadi pelajaran berharga bagi kami. Bahwa apa yang tampak ataupun apa yang kita dengar , belum tentu seperti apa yang kita bayangkan.
Seperti kata pribahasa:'Don't jugde a book by its cover " Jangan pernah menilai isi buku hanya dengan membaca judulnya saja.
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan saya ini.
13 Januari 2025.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H