Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Janganlah Terlalu Cepat Berburuk Sangka

13 Januari 2025   04:07 Diperbarui: 13 Januari 2025   04:07 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Karena Kita Tidak Tahu Apa Yang Sesungguhnya Terjadi

Dalam perjalanan hidup,secara tanpa sadar terkadang kita terlalu cepat berburuk sangka. 

Suatu waktu , saat kami berdua memimpin lokakarya , sebelum penutupan, suami bermaksud memberikan cindera mata kepada peserta yang paling tua.  Tapi walaupun sudah 2 kali suami memanggil nama nya , yang bersangkutan tidak beranjak dari tempat duduk nya . 

Para peserta lokakarya yang lain menengok ke arah yang dipanggil dengan pandangan mata yang agak berang. Tetapi setelah diberi tahu bahwa dirinya di panggil kedepan, yang bersangkutan, sebut saja namanya Pak Dullah minta maaf, karena pendengaran nya kurang baik. 

Para peserta lokakarya yang lain sudah terlanjur marah karena mereka mengira pak Dullah tidak menghargai pimpinan lokakarya Ternyata bukan di sengaja oleh pak Dullah melainkan akibat pendengarannya terganggu 

Pengalaman Lainnya

Sebagai contoh , ketemu sahabat lama, sebut saja namanya Sinta  , yang sudah belasan tahun tidak pernah bertemu, tentu saja sangat menggembirakan.
Tetapi saat bertemu, sahabat baik sikapnya seperti orang yang baru kenal

Tentu saja hal ini menyebabkan saya sedih Dan terpikir:'Sombong banget. Mentang mentang sudah kaya'

Ternyata beberapa minggu kemudian dapat kabar bahwa Sinta sahabat baik saya tersebut, meninggal dunia. Ternyata sewaktu kami bertemu, kondisi nya sudah parah. 

Sehingga lebih banyak diam. Karena mungkin dia tidak mau kita ikut sedih dengan keadaan dirinya.Saya menyesal karena telah berburuk sangka.

Kisah Lain 

Begitu juga ketika saya mendapat nomor telpon mantan murid saya Dewi ,  yang sangat saya sayangi Ketika saya menelepon dia hanya menjawab singkat:"Ya bu  " .Hanya itu saja lalu menutup telpon. Saya berpikir kenapa ya kok hanya mengucapkan kata" ya bu" saja. 

Tetapi sebulan setelah itu saya dapat kabar Dewi ( bukan nama sebenarnya) meninggal dunia. Alangkah sedihnya saya Baru tahu kenapa dia hanya mengucapkan kata kata "ya bu "saja.Rupa rupanya Dewi sedang sakit parah dan tidak mau saya ketahui.

Demikian juga dengan mantan murid suami ,ketika menelepon pembicaraan tidak nyambung lagi.Melenceng dari topik pembicaraan 

Ternyata dua minggu kemudian mantan murid suami dipanggil Tuhan.

Berbagai kejadian ini telah menjadi pelajaran hidup yang berharga bagi kami berdua  Agar janganlah terlalu cepat berburuk sangka.

Kesimpulan:

Segala sesuatu harus kita cermati dulu dengan teliti baru mengambil kesimpulan. 

Berbagai kejadian menjadi pelajaran berharga bagi kami. Bahwa apa yang tampak ataupun apa yang kita dengar , belum tentu seperti apa yang kita bayangkan.

Seperti kata pribahasa:'Don't jugde a book by its cover " Jangan pernah menilai isi buku hanya dengan membaca judulnya saja.

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan saya ini.

13 Januari 2025.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun