Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Kota Padang

8 Januari 2025   04:02 Diperbarui: 8 Januari 2025   04:49 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Bukan Solok?

Kota Padang Yang Terbaik
Sebagai Kota Untuk Slow living

Topik pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang kota yang dipilih untuk menerapkan konsep Slow living.
Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana

Kompasianer, apakah saat ini  tengah menjalani slow living? Apakah daerah Kompasianer saat ini mendukung untuk hidup slow living? Apa alasannya? Bagaimana ceritanya slow living di sana? Nah, bagaimana dengan Kompasianer? Apakah pernah berpikir untuk mencoba menjalani konsep hidup ini? Atau, adakah Kompasianer yang sudah menjalaninya? Bagaimana memulainya?

Selain itu, menurut Kompasianer, kota seperti apa yang ideal untuk menjalani hidup slow living?  Punya rekomendasinya? Bagaimana dengan kota kompasianer sendiri, apakah cukup menarik untuk dijadikan kota slow living? Apa alasannya? (Kompasiana)

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Sesungguhnya, 82 tahun lalu saya memang lahir di Solok ,tapi hanya sampai usia 7 tahun . Setelah itu kami sekeluarga pindah ke Padang. Jadi mengenai keadaan Solok tidak saya ketahui dengan jelas. Hanya samar samar dalam ingatan.  

Di Padang  saya bersekolah dan tumbuh dewasa.  Serta memahami hampir seluruh pelosok kota Padang secara terperinci. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Dikota Padang kita bisa mencapai tempat tempat rekreasi dengan mudah.  Untuk dapat refreshing, cukup naik sepeda atau naik bendi untuk menikmati indahnya pantai Padang. Ataupun mengisi waktu luang dengan berkunjung ke Museum Adityawarman, yang berdekatan lokasinya dengan Tugu Pahlawan Tak Dikenal 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Ada begitu banyak pilihan untuk menikmati hari libur . Antara lain:

Air Manis, Batu si Maling Kundang, ,Kuburan Siti Nurbaya,Taman Nirwana.

 Semua tempat rekreasi bisa kita capai dengan berkendaraan saja. Tidak memerlukan banyak pengeluaran bila ingin berekreasi kesana. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Di Pantai Muara bisa berekreasi sambil makan sate Padang ,tidak perlu mengeluarkan uang banyak. Di Kota Padang setiap orang saling mengenal penduduk sekampungnya. 

Sebagai contoh sewaktu kami tinggal di Kampung Nias ,pada waktu itu hanya dirumah kami ada TV.  Setiap sore semua anak anak sekampung datang untuk ikut  menonton TV tersebut.

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Begitu juga ketika kami tinggal di Ulak Karang di Wisma Indah.Setiap tahun kami mendapatkan daging pada hari Raya Idul Adha.Walaupun mereka rahu kami non Muslim 

Sewaktu kami pindah dari Padang ke Jakarta, semua tetangga datang menyalami kami. Dan mereka menangis ,karena walaupun kami berbeda suku dan agama, tetapi sudah terjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan 

Kesimpulan :

Dapat dikatakan bahwa kami berdua sudah berkelana selama belasan tahun. Mengunjungi lebih dari seratus kota. Dari Sabang sampai Merauke 

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kota memilki pesona tersendiri. Yang berbeda dengan kota lainnya .

Tetapi bagi kami berdua, kota Padang tetap merupakan sebuah kota yang sangat tepat untuk menjalani hidup dengan gaya Slow Living.

Selain dari alam nya yang indah didukung oleh keramahan warganya 

Hal ini merupakan sebuah alasan bagi kami berdua untuk berkunjung ke kampung halaman setiap ada kesempatan 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

8 Januari 2025.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun