Anak Dititip Pada Pembantu?
Bahwa ada yang memilih menggunakan kosakata:'Asisten Rumah Tangga ", sebagai ganti kata:'Pembantu Rumah Tangga" tentu saja tidak ada masalah. Tetapi kata Pembantu sesungguhnya juga tidak ada masalah. Contoh:"Pembantu Gubernur" ataupun:'Pembantu Rektor " dan seterusnya. Terpulang pada penilaian masing masing.Â
Kembali KetopikÂ
Kalau ada anak yang tidak berbakti pada orang tua, jangan langsung bilang:" Anak durhaka"Â . Seperti kata pribahasa:"Don't judge a book by its cover"
Jangan jangan penyebabnya adalah akibat perlakuan orang tua terhadap anak anak mereka Yang secara sadar ataupun tanpa sadar telah menciptakan sekat yang tidak kasat mata dengan anak anak merekaÂ
Berbagi cuplikan pengalaman hidup
Sejak awal kehidupan kami berubah menjadi lebih baik, maka setiap ada kesempatan untuk travelling kami selalu bawa ketiga anak anak kami.
Teman teman bilang:" Wah, apa nggak repot bawa anak anak? "
Tapi kami berdua tetap konsisten pada prinsip hidup. Bahwa kemanapun kami berdua travelling, kami pasti akan membawa ketiga anak anak kami
Hal ini kami lakukan sampai anak anak sudah berkeluarga. Baru kami Travelling berdua saja,karena anak anak sudah hidup mandiri.
Kisah Anak Titip Ibunya di Panti JompoÂ
Suatu waktu ketika seorang anak sahabat, sebut saja namanya Lany,kami tanyakan tentang ibunya yang sakit di panti jompo.
Lany hanya senyum saja. Ketika kami bicara ternyata sang anak sama sekali tidak merasa bersalah. Karena menurut kisah Lany  ketika mereka masih kecil , kedua orang tua nya Travelling keluar negeri
 Anak dititip pada pembantunya saja. Tak sekalipun orang tua nya membawa sang anak ikut Travelling bersama.Â
Sang anak balik bertanya pada saya:"Apa tidak cukup saya beri uang untuk perawatannya,kenapa mesti saya jaga  dirumah?.
Walaupun kedua orang tua nya adalah sahabat kami berdua tapi tentu saja tidak etis bila mencampuri urusan orang lain.
Dulu sewaktu kami kecil mama dan Papa sering keluar negeri Kami ditinggal sama pembantu saja Bahkan pernah sewaktu saya terbaring sakit,mama dan papa tetap traveling. Dengan alasan tiket tidak bisa diganti '
Jadi saya tidak merasa bersalah bila kini mama dititip di panti jompo" Â
Begitulah pengalaman kami  ketika mengunjungi panti jompo dimana orang tua menangis karena merasa ditinggalkan anaknya di panti jompo tanpa dikunjungi . Sedangkan anaknya merasa sudah menjalani kewajiban dengan membiayai perawatan ibunya di panti jompoÂ
Memang tidak elok bila satu kejadian,lalu di generalisir bahwa semua orang tua yang dititipkan di Panti Jompo adalah akibat dari perlakuan terhadap anak anak mereka. Tapi setidaknya, kisah Lany dapat menjadi pengingat bagi kita sebagai orang tua.
Kesimpulan:
Dalam hal ini, berlaku hukum tabur tuai. Sebagai orang tua, kita akan menuai apa yang kita "taburkan" pada anak anak kita sewaktu mereka masih kecil.
Janganlah sampai lupa bahwa anak anak akan merekam sikap kita terhadap mereka. Kasih sayang yang kita berikan dengan setulus hati kepada anak anak, kelak akan berbuah manis saat kita sudah menuaÂ
Puji syukur kepada Tuhan kami berdua dapat menikmati kasih sayang anak anak mantu cucu serta cucu mantu dan cicit cicitÂ
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini.
7 Januari 2025.
Salam saya,
Roselina.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H