Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tidak Ada Peringatan Dilarang Buang Sampah

2 Desember 2024   03:56 Diperbarui: 2 Desember 2024   04:45 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

keterangan foto: dengan background Swan River 

Tapi Sungai Bebas Sampah

Salah satu lokasi favourite kami berdua adalah refreshing ke Swan River. Yang lokasinya sekitar 40 menit berkendaraan dari kediaman kami di Burns Beach. 

Kami memilih lokasi ini, karena pemandangan yang indah. Free parking dan tidak berisik. Selain itu,bila perlu,ada toilet umum yang bersih dan toilet paper yang selalu tersedia.

Swan River ini merupakan sungai terpajang di WA . Panjangnya mencapai lebih dari 70 kilometer. Saking panjangnya, sepintas seakan akan kita berada di tepi danau.

 Karena airnya tenang dan tidak tampak mengalir seperti lazimnya sebuah sungai.

Disini banyak terdapat Angsa Hitam yang berenang sepanjang sungai  ini ,maka sesuai dengan namanya Sungai  Angsa atau Swan River . Walaupun bernama Swan River,tapi cukup masih ada jenis Water Birds dan burung bangau yang bermain disini.

dokumen pribadi.
dokumen pribadi.

Taman ini termasuk dalam arena Belmont Park .Disini kita lihat ada pengunjung yang memanfaatkan Speed Boat yang dilepaskan dari tepi sungai untuk meluncur disepanjang  Swan River ini. 

Kita dapat menyaksikan bagaimana beberapa Boat menarik beberapa pemain ski air berlatih diri disana.

 Ada  ferry yang membawa penumpang untuk menikmati suasana  Swan  River, dengan berkeliling Swan River tersebut.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Walaupun banyak pengunjung yang datang dan memanfaatkan Ferry serta Speed boat, tidak terlihat sepotong sampah bertebaran disana.

Semua tepi sungai dan air sungai terlihat bersih dan jernih tanpa ada sampah yang merusak keindahan alam.

dokumen pribadi.
dokumen pribadi.

Ket foto: Water Birds dan Black Swan sedang bermain di Swan River 

Disepanjang pinggir sungai terlihat banyak angsa dan itik berenang bersama anak anaknya ditepi sungai  sambil sesekali menyelam

Bersahabat dengan Angsa Liar 

Beberapa waktu yang lalu,sewaktu kami berdua sedang menikmati keindahan alam di tepi Swan River, datang sepasang Angsa mendekati kami.  Suami memberikan makanan kepada Angsa tersebut. 

Dalam tempo singkat, keduanya jadi akrab, sehingga tidak ragu mengambil makanan di telapak tangan suami.

Tampak secara bergantian keduanya mulai menikmati makanan yang diletakkan di telapak tangan suami. Dengan sangat hati hati mengambil makanan tanpa menyebabkan rasa sakit di telapak tangan suami.

Sejak saat itu setiap sore, keduanya selalu datang berkunjung

Hingga suatu hari, tampak salah satu dari pasangan Angsa ini sakit. Suaranya parau dan saat suami memberikan makanan, ia tidak bisa menelan. Lalu keduanya berdiri di depan kami. Seakan akan mau minta tolong.

Kami bantu transfer energi dengan memanfaatkan teknik Reiki Dan tampaknya Angsa yang sakit mulai tenang.

Tapi ternyata,hari itu adalah pertemuan Kami yang terakhir.

Karena keesokan harinya,pintu masuk ke Swan River ditutup.

Dan sejak saat itu kami tidak pernah bertemu lagi dengan sahabat kami tersebut 

Sepintas seakan akan kisah dalam dongeng, tapi sesungguhnya kami berdua mengalami secara pribadi.

Kesimpulan:

Satu lagi bukti bahwa bersih itu adalah bagian dari keindahan 

Bahwa kasih sayang itu bersifat universal. Bahkan antara hewan dan manusia.  

Tidak perlu bercerita panjang lebar tentang kasih. Cukuplah dengan membuktikan dalam tindakan nyata 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

2 Desember 2024.

Salam saya,

Roselina Tjiptadinata 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun