Tapi Tak Ubahnya Bagaikan Orang Kost?
Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang, orang yang sudah menikah, tapi malahan kesepian?
Rasanya aneh tapi nyata
Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana:
Ketika pasangan hidup bersama dalam satu atap rumah yang sama, tetapi kenapa bisa merasa kesepian? Apakah sudah tidak ada rasa di sana? Benarkah menjaga api cinta pernikahan lebih sulit daripada ketika waktu pacaran?
Bahkan kita percaya, pernikahan adalah jalan untuk mengobati kesepian kala masih melajang. Tetapi, kenapa setelah menikah justru merasa kesepian?
Hal ini bisa terjadi akibat berbagai kesenjangan antara suami istri, yang dibiarkan berlarut larut. Kalau diawal pernikahan terjadi semacam " cultural shock" , tentu saja dapat terjadi. Karena masih dalam proses saling beradaptasi. Tetapi bila tidak segera diatasi maka terjadilah lonely marriage.
Antara lain ,sang isteri sibuk mengurus urusan dapur sehingga tidak sempat melayani suami ketika sarapan pagi mau kekantor.
Pulangnya suami dari kantor sudah malam dan sudah makan dalam perjalanan . Suami mandi dan tidur tanpa berbincang bincang dahulu dengan isteri. Karena isteri sibuk mengurus anak dan keperluan rumah tangga lainnya.
Akibatnya momen yang berharga untuk saling berkomunikasi ter sia siakan . Menyebabkan suami isteri seperti orang kost kostan saja.
Pengalaman pribadi :
Kami sejak semula memutuskan akan berkomunikasi satu sama lainnya dalam hal apapun dalam kehidupan kami.Sehingga kami bisa menyamakan hobi dan kebiasaan kami masing masing sesuai dengan yang disepakati bersama dalam komunikasi.
Hal ini untuk mencegah agar jangan sampai terjadi,ada salah satu keputusan yang dapat memicu pertengkaran antara kami berdua ,karena kami sepakati semua yang kami lakukan.
Sebagai isteri saya selalu mendahulukan kepentingan suami dan suami selalu menghargai keputusan saya.
Demikian juga setelah kami punya anak kami terus melakukan kegiatan bersama sama dengan komunikasi. Sehingga kami selalu rukun rukun saja tanpa mengalami kesepian seperti orang yang  kost kostan.
Kesimpulan:
Segala sesuatu bisa kita rundingkan yang penting kita sadar untuk melakukannya. Karena itu alangkah eloknya bila di mulai sejak awal pernikahan.Â
Kami selalu sarapan pagi bersama. Begitu juga makan siang dan makan malam. Saat bekerja kami mengerjakan tugas masing masing.
Usai bekerja, kami manfaatkan untuk saling berkomunikasi.Â
Malam hari, begitu kami berdua masuk ke kamar tidur, HP di charging dan kami berdua tidak menyentuh HP lagi.
Hingga kini kami berdua masih tetap menjalani hidup seperti ini. Prinsip nya tidak muluk muluk. Yaitu saling tenggang rasa antara pasangan hidup.Â
Dalam kalimat sederhana: "Perlakukanlah pasangan hidup kita sebagaimana kita ingin diperlakukan"Â
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
30 Oktober 2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H