Tergantung dari Sudut Pandangan Pribadi
Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang artikel tentang Kucing dan Anjing
Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip intinya dari Kompasiana
Kompasianer termasuk menikmati dan suka melihat konten-konten anabul alias hewan peliharaan yang berbulu? Bagaimana rasanya ketika nonton konten seperti itu? Atau, justru Kompasianer sendiri suka ngontenin anabul? Kira-kira kenapa ingin sekali membuat dan/atau menceritakan anabul tersebut jadi konten?
Kalau Kompasianer sendiri bagaimana?
Pengalaman pribadi;
Kami memelihara Anjing dan juga kucing dimana sewaktu anjing dan kucing masih kecil kami memberi makan bersama.
Sehingga mereka merasa bersaudara antara kucing dan anjing. Bermain bersama dan tidurpun bersama.
Untuk tempat tidur keduanya kami beli kasur yang harganya tidak seberapa. Agar mereka tidak kedinginan, khusus sewaktu musim dinginÂ
Suatu hari  Kucing(namanya Snowy  tidak pulang kerumah,tidak tahu kemana dia bermain.Anjing yang dipanggil Peng gelisah , berjalan kian kemari menunggu Snowy  untuk makan bersama.Â
Menyaksikan kegelisahan Peng, terbayang perasaan kita,saat menunggu adik yang tidak pulang hingga malam hari. Walaupun Peng hanya seekor anjing, tetapi kegelisahan nya tak ubahnya seperti kita manusia.Â
Berjalan mondar mandir kedepan dan kebelakang. Makanan yang disediakan,sama sekali tidak disentuh Peng memandangi kami sambil mengeluarkan suara seperti tangisan. Kami hanya dapat membujuk dengan membelai kepala nya.
Keesokkan harinya Snowy pulang dan dengan luka di kepalanya. Peng berlari menyongsong Snowy dan menjilat jilat kepala yang luka tersebut.
Kucing yang luka kami bawa ke dokter hewan dan dirawat dengan biaya 250 dolar.Â
Suatu hari Peng sakit dan dibawa ke doter hewan dia harus dirawat nginap dengan biaya 750 dolar.
Begitulah di sini kalau anjing atau kucing sakit ,lebih besar biaya pengobatannya dari manusia Karena kalau orang ada Medicare yang akan mencover sedangkan anjing dan kucing , tidak ada Medicare CardÂ
Di sini kita tidak pernah melihat anjing berkeliaran dijalan,karena anjing dan kucing semua pakai pending dileher mereka dengan nama dan nomor telpon pemilik.
Bila anjing lepas dan berkeliaran akan ditangkap oleh RSCPA  dan dikembalikan kepemilik dengan biaya 250 dolar.Pernah anjing kami lepas dan kami cari tidak ketemu,keesokan harinya dia diantar  dan dikenakan biaya 250 dolar.
Begitu juga dengan menendang anjing kita sendiri,seseorang yang sangat marah  menendang anjingnya sendiri dan diadukan tetangga ,dia kena denda 1000 dolar.    Â
Kesimpulan :
Bahwa ada yang pamer kucing atau anjing dengan kasur atau mainan mahal , juga tidak ada salahnya . Karena mereka mengunakan uang pribadi mereka .
Bahkan saking sayang terhadap hewan peliharaan ,ada yang membiarkan mereka tidur bersama di tempat tidur .
Tapi bagi kami , menyaksikan kucing dan anjing bisa hidup saling menyayangi , merupakan sebuah pesan moral mendalam . Padahal jelas mereka kedua nya berbeda dalam hampir segala hal. Tapi keduanya saling mengasihi.
Masa kita sesama manusia tidak dapat hidup rukun dan damai ? Â Â Â Â Â
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini                                                                                                                                                      28 Oktober 2024.
Salam saya,
Roselina.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI