Bukan Untuk Popularitas Diri
Seperti yang sudah pernah saya tulis, selama bertahun tahun kami berdua berkelana dari Sabang sampai Merauke. Bukan sebatas traveling , melainkan kami menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan . Bukan untuk mencari popularitas diri, melainkan mengajarkan teknik terapi diri dengan memanfaatkan energi alam semesta.
Karena datang dengan niat yang baik dan tidak punya maksud tersembunyi, maka kami di terima dengan senang hati, kemana pun kami pergi.
Kalau kami ke Aceh selalu dijemput oleh Pak Asrul Adamy dan dibawah ke Hotel Lading . Kemudian kami adakan acara  penyembuhan dan Lokakarya .
Kalau kami ke Medan kami dijemput Pak Idham Malmur yang akan membawa kami ke Hotel Deli . Keesokan harinya kami mengadakann penyembuhan sosial dan lokakarya yang menyebabkan kami banyak mendapatkan kenalan dalam acara tersebut.
Kalau kami ke Padang dijemput Achtiar Nurdin (Alm) dan menginap di Hotel Mariani,dari Padang kekota kota lain sekitar Sumbar.Disini kami banyak mendapatkan teman .
Kalau kami ke Jambi kami dijemput Pak Bambang Sukowinano dan Bu Nurul demikian juga kalau kami ke Bengkulu,disini mendapatkan banyak teman.
Di Palembang dijemput Ibu Bida Sari dan di Lampung oleh Pak Sugito dan ibu Yusnimar serta Sdr Abdul Hamid
Seperti kata pribahasa:" Seribu sahabat masih terlalu sedikit. Satu orang musuh sudah terlalu banyak. Maka sepanjang perjalanan hidup,kami berdua selalu membuka pintu hati untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan dengan berbagai lapisan masyarakat.
Puji syukur kepada Tuhan sungguh merupakan sebuah kebahagiaan bagi kami berdua, hidup dikelilingi oleh orang orang yang menyayangi kamiÂ
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
18 Oktober 2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H