Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bertambahnya Usia Tidak Dapat Ditolak

17 Oktober 2024   04:08 Diperbarui: 17 Oktober 2024   08:28 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto terbaru Oktober 2024 (dok Pribadi)

Tetapi Tidak Mesti Pikun

Banyak orang berpikir:" Kalau sudah tua pikun ya wajarlah" 

Padahal secara tanpa sadar orang yang meyakini prinsip ini, telah mengarahkan diri nya menjadi pikun. Sesuai dengan the wisdom words:"You are what you think"
Bila seseorang menanamkan dalam dirinya bahwa kelak bila dirinya sudah tua maka ia akan mengalami hal tersebut.

 Karena apa yang dipikirkan secara berulang kali secara tanpa sadar akan menjadi doa kita. Baik ataupun buruk.


Karena itu perlu dari sejak awal menolak pola pikir yang berpotensial menjerumuskan diri sendiri. 

Contoh yang kita lihat Padana Menteri Malaysia dalam usia lebih dari 90 tahun masih bisa memimpin persidangan dan membuat peraturan.Membutikan usia bukanlah suatu halangan untuk tetap aktif dan bermanfaat bagi kehidupan sesama.

Banyak orang yang berusia diatas 70 tahun yang masih aktif dalam pergaulan sesama dan masih berfungsi untuk memberi masukan masukan pemikirannya.

Juga tidak ada pengecualian dimana kami sudah mencapai 80 tahun. Sekarang 81 tahun kami masih bisa menulis sesuai dengan kemampuan kami. Kami tetap menjaga hubungan baik dengan teman teman kami yang mana levelnya berbeda dengan kami mereka lebih muda dari kami.

Bersahabat dengan yang lebih muda akan mendatangkan kegembiraan yang tersendiri dimana pendapatnya berbeda dengan kita. 

Berbeda sekali dengan zaman dulu,dimana orang tua tinggal dirumah,tidak bergaul dengan orang orang muda.

Zaman kini semua orang tua dianjurkan untuk keluar rumah bergaul dengan orang muda sehingga terjalin hubungan baik .Kami selalu mengunjungi berbagai acara yang diadakan di Western Australia, khususnya yang menyangkut komunitas orang Indonesia. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Misalnya acara 17 Agustus,acara sumpah pemuda dan sebagainya.Walaupun banyak yang hadir terdiri dari generasi muda, bagi kami berdua sama sekali tidak menjadi masalah. Tetap bergaul dengan mereka. Sehingga tiada sekat diantara kami dengan semua hadirin

Kami berdua juga hadir dalam acara Senior 's  Day dan berbagai kegiatan sosial lainnya. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Kesimpulan:

Membuka diri dengan bergaul dengan orang banyak akan membuat hidup kita lebih berarti. Bergaul dengan orang yang lebih muda ataupun berbeda-beda suku bangsa, tidak mengurangi apa yang ada pada diri kita 

Yang penting jangan sampai kita kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia. Password nya sangat sederhana yaitu menerima kenyataan bahwa setiap orang berhak berbeda dengan diri kita 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

17 Oktober 2024.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun