Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Agar Antara Kakak Adik Jangan Sampai Iri Hati

2 Oktober 2024   04:11 Diperbarui: 2 Oktober 2024   04:47 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putra kedua dan ketiga(dok pribadi)

Apa Yang Harus Dilakukan?

Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang cara mendidik anak anak, agar kehadiran adik nya, jangan sampai menyebabkan dirinya tidak lagi diperhatikan

Pengalaman pribadi:

Ketika saya melahirkan Putra saya yang kedua ,putra saya pertama berusia 7,5 tahun. Sewaktu saya memandikan putra kedua saya sengaja menyuruh putra pertama mengambilkan sabun dan handuk untuk memandikan adiknya. 

Dan ketika adiknya mau ditidurkan saya menyuruh dia membuain ayunan adiknya agar bisa tertidur. Sehingga dirinya diikut sertakan dalam merawat adiknya. Hal ini melahirkan rasa sayang terhadap adiknya dan sang adik pun senang dengan kakaknya.

Putra kedua dan ketiga(dok pribadi)
Putra kedua dan ketiga(dok pribadi)

Sehingga sang kakak menyayangi sang adik serta selalu bermain dengan adiknya Mereka saling menyayangi satu sama lainnya.

Demikian juga ketika anak saya yang ketiga lahir sehingga mereka tumbuh sampai dewasa tanpa perasaan tersaingi dengan adik adiknya.Mereka akur sekali dan saling menyayangi satu dengan lainnya.

Demikian juga dengan cicit kami Hayley ,ketika dia berusia 3 tahun 2 bulan,ibunya Astrid melahirkan anak laki laki  Sehingga cicit kami menjadi 3 orang.

Yang bernama Finnley ,ketika Finley mau tidur Astrid meminta Hayley membantu membuai ayunan adiknya supaya adiknya tidur. Dan bila siang hari ketika adiknya bangun Hayley bermain dengan adiknya . Finley jarang menangis dia menangis hanya bila lapar .Dan bila Finley mendengar Hayley menangis dia ikut menangis juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun