Agar Antara Kakak Adik Jangan Sampai Iri Hati

Apa Yang Harus Dilakukan?

Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang cara mendidik anak anak, agar kehadiran adik nya, jangan sampai menyebabkan dirinya tidak lagi diperhatikan

Pengalaman pribadi:

Ketika saya melahirkan Putra saya yang kedua ,putra saya pertama berusia 7,5 tahun. Sewaktu saya memandikan putra kedua saya sengaja menyuruh putra pertama mengambilkan sabun dan handuk untuk memandikan adiknya. 

Dan ketika adiknya mau ditidurkan saya menyuruh dia membuain ayunan adiknya agar bisa tertidur. Sehingga dirinya diikut sertakan dalam merawat adiknya. Hal ini melahirkan rasa sayang terhadap adiknya dan sang adik pun senang dengan kakaknya.

Putra kedua dan ketiga(dok pribadi)

Sehingga sang kakak menyayangi sang adik serta selalu bermain dengan adiknya Mereka saling menyayangi satu sama lainnya.

Demikian juga ketika anak saya yang ketiga lahir sehingga mereka tumbuh sampai dewasa tanpa perasaan tersaingi dengan adik adiknya.Mereka akur sekali dan saling menyayangi satu dengan lainnya.

Demikian juga dengan cicit kami Hayley ,ketika dia berusia 3 tahun 2 bulan,ibunya Astrid melahirkan anak laki laki  Sehingga cicit kami menjadi 3 orang.

Yang bernama Finnley ,ketika Finley mau tidur Astrid meminta Hayley membantu membuai ayunan adiknya supaya adiknya tidur. Dan bila siang hari ketika adiknya bangun Hayley bermain dengan adiknya . Finley jarang menangis dia menangis hanya bila lapar .Dan bila Finley mendengar Hayley menangis dia ikut menangis juga.

Kesimpulan:

Setiap orang mungkin memiliki cara tersendiri dalam mendidik anak anak mereka.

Artikel ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dalam mendidik anak anak kami. Yakni dengan mengikut sertakan sang kakak untuk ikut menjaga adiknya 

Alangkah eloknya anak supaya bisa diajak menjaga adiknya Sehingga terjalin hubungan yang harmonis antara adik dengan kakaknya  Sehingga tidak merasa dirinya terpinggirkan dengan kehadiran adiknya. Hal ini akan sangat terpengaruh dalam membangun rumah tangga yang harmonis.

Puji syukur kepada Tuhan, kami berdua dikaruniai kesempatan untuk menikmati makan bersama 4 generasi.  

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

2 Oktober 2024.

Salam saya,

Roselina