Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Pasar Tradisional di Bukittinggi

6 September 2024   03:56 Diperbarui: 6 September 2024   04:32 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekaligus Pusat Kuliner

Sudah 2 artikel yang saya posting sesuai Topik Pilihan Kompasiana.  Yakni mengenai Pasar Tradisional di Fremantle Western Australia dan Pasar Salamanca.

Untuk jelasnya izinkanlah saya kutip dari Kompasiana:

Kompasianer, di sekitar ada ngga pasar tradisional yang wajib dikunjungi karena kuliner khasnya sekaligus bisa juga jadi tempat wisata yang Instagramable banget? Mau dong reviewnya!(Kompasiana).

Di Indonesia saya kenal pasar Bukittinggi karena saya berasal dari Sumbar Bukittinggi adalah kota yang lokasinya berjarak sekitar 1,5 jam berkendara dari Padang , dimana dulu kami tinggal.

Sewaktu dulu setiap Minggu kami sekeluarga ke Bukittinggi dengan kendaraan pribadi  . Dalam perjalanan ke Bukittinggi kami singgah di Padang Panjang untuk menikmati sate Mak Syukur.Sesampai di Bukittinggi kami makan di Benteng di Rumah Makan Famili.

dok pribadi.
dok pribadi.

Kemudian kami akan berkeliling menuju pasar Bukittinggi dimana banyak dijual beragam barang  Baik itu pakaian,tenunan dan aneka ragam mainan anak anak,serta alat dapur Tentu saja tersedia makanan beragam jenis . 

Sehabis shopping, tinggal berjalan beberapa puluh langkah, terdapat semacam Los Lambung. Dimana berjejer kios makanan khas Sumbar 

Di pasar Bukittinggi ini ada sebuah jam gadang yang terkenal. Lokasi jam gadang itu ditengah kota persis di pintu Pasar Bukittinggi .Jam gadang ini menarik para wisatawan untuk mengunjunginya dan sekaligus berbelanja di Pasar Bukittinggi.

dok.pribadi.
dok.pribadi.

Kita bisa membeli pisang panggang dan jagung bakar yang ada dijual disini ,juga ber macam makanan seperti kripik singkong, galamai dan beragam masakan Sumbar yang terkenal .Dendeng batokok,Gulai ikan pangek dan lain lainnya.

Semua kuliner Sumbar ada dijual disini. Setiap orang bisa mencicipinya sambil berbelanja dan melihat lihat daerah wisata kota Bukittinggi.

dok.pribadi.
dok.pribadi.

Kesimpulan :

Pasar Tradisional di Bukittinggi ini layak menjadi salah satu destinasi wisata di Sumbar .Karena kota Bukittinggi merupakan salah satu kota terbersih dan juga udara yang terbaik di dunia. 

Apalagi di kota Bukittinggi para wanita penjual makanan  yang berpakaian bersih dan apik menambah daya tarik wisatawan.

Harga barang barang dijual bisa ditawar oleh pembeli sesuai dengan keinginannya. Bila penawaran terlalu rendah akan dijawab pedagang dengan kata kata "Onde mande ngak makan anak ambo  bu" (artinya kalau segitu tidak ada untuk saya kasih makan anak anak saya)

Jawaban yang sangat menyentuh hati ini, secara psikologis.menyebabkan pembeli tidak lagi menawar.

Sesungguhnya bagi kaum wanita di Sumbar, tawar menawar sudah merupakan tradisi. Rasanya lebih happy berbelanja di pasar tradisional karena ada seni tawar menawar.

Hal ini tanpa sadar terbawa oleh saya hingga pindah ke Jakarta, bahkan di Australia. Saya masih ingat dulu sering berbelanja di Kebayoran. Saat menawar harga mangga, Penjual bilang;"Ibu menawar kayak orang Padang saja hehehe 

Nah kalau berbelanja di pasar tradisional di Bukittinggi  , dijamin tidak akan ada yang bilang:" Ibu menawar kayak orang Padang saja" hehehe 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

6 September 2024.

Salam saya,'

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun