Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meninggal Kelaparan, Apakah Kita Terlalu Abai?

24 Agustus 2024   03:56 Diperbarui: 24 Agustus 2024   03:59 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi / foto ini adalah tempat kami tinggal dulu 

Topik Pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang berita:' Meninggal Kelaparan " Yang menyentak rasa kemanusiaan kita semuanya 

Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana:

"Kompasianer, apa perasaanmu ketika tahu ada orang di sekitar harus kehilangan nyawanya karena kelaparan akibat tak punya uang?

Baru-baru ini di Medan, Sumatera Utara, seorang driver ojol meninggal dunia lantaran kelaparan akibat tak memiliki uang. Saat kejadian, driver tersebut tengah menerima orderan untuk membeli sebuah makanan.

Kompasianer, bagaimana kamu memandang peristiwa ini? Apa yang dapat kamu pelajari dari kejadian tersebut? Bagaimana caranya.

Apakah tetangga  driver ojol tidak mengetahui masalah tentang tidak makannya driver tersebut?Ataukah mereka cuek saja ,karena bukan urusan mereka?"

(Sumber: Kompasiana.com)

Kemiskinan ada dimana-mana. Terkadang ada yang bergilir. Terlahir sebagai anak orang kaya, tetapi menua dalam kemiskinan.  Bisa juga terjadi sebaliknya. Inilah yang disebut sebagai Mystery of Life 

Kami berdua bersama putra pertama pernah mengalami hidup dalam kemiskinan selama bertahun tahun.. 

Sejak dulu sewaktu kami hidup dalam kekurangan  kami selalu ,bantu orang yang memerlukan bantuan dari kami. Misalnya sewaktu kami tinggal di Tanah Kongsi 

Dokumentasi pribadi / foto ini adalah tempat kami tinggal dulu 
Dokumentasi pribadi / foto ini adalah tempat kami tinggal dulu 

Didepan kedai kami ada beberapa orang Emak-Emak yang berjualan sayur.Mereka selalu minta air minum pada kami bila mereka haus dan mereka juga numpang ke Toilet di kedai , yang merangkap sebagai tempat tinggal kami. Semua kami izinkan tanpa minta bayaran sama sekali.

Dalam hal membantu kita tidak perlu harus menunggu kita berkecukupan.

Seperti kami membantu Emak-Emak yang jualan dengan memberikan air minum dan memberi tumpangan di Toilet 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun