Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Memaafkan Sudah

14 Agustus 2024   04:02 Diperbarui: 14 Agustus 2024   08:12 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.istockphoto.com

Ternyata terjadilah hal yang tidak disangka-sangka 

Karena berdasarkan catatan stock  barang masuk, damar batu sudah terkumpul 120 ton menurut bon pembelian 

Maka kami membuat kontrak keluar negeri 100 ton.Karena bila damar batu dibersihkan akan susut 5 % jadi masih ada sisa 14 ton. 

Tetapi setelah dibersihkan ternyata cuma ada 85 ton kemana yang 29 ton lagi ? Saat Andi dipanggil oleh suami ternyata menurut karyawan kami bagian produksi. Andi tidak masuk kerja. Karena waktu pengiriman sudah sampai terpaksa kami membeli barang yang sudah ready dengan harga mahal. 

Setelah di check dialamat rumah kontrakan nya ternyata menurut Pemilik rumah,  Andi sudah pulang kampung.

Beberapa hari setelah me export damar batu , datang seorang bapa kerumah kami Karim namanya(bukan nama sebenarnya). Karim adalah seorang langganan damar batu kami dari daerah.

Sambil menangis Karim menjelaskan kepada kami apa yang sudah dia lakukan.Menurut Karim dia bekerja sama dengan Andi dalam hal menjual damar batu .Setiap kali dia membawa 9 ton Bon akan ditulis 15 ton .Yang 6 ton uangnya  bagi dua dengan Andi. Karena merasa bersalah Karim jatuh sakit . Untuk itu dia mengaku pada kami. 

Mitra sesama pengusaha menyarankan agar kami melaporkan ke polisi. Pasti Andi akan tertangkap. 

Kesimpulan :

Walaupun sesungguhnya kami mengadukan Andi kekantor Polisi ,tetapi kami tidak melakukan hal tersebut karena apalah jadinya kalau kami adukan. Pasti Andi akan dihajar . 

Biarlah dia merenungkan sendiri kepercayaan yang kami berikan padanya.Kami sudah memaafkan Andi tetapi tidak akan pernah melupakan hal tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun