Ternyata terjadilah hal yang tidak disangka-sangkaÂ
Karena berdasarkan catatan stock  barang masuk, damar batu sudah terkumpul 120 ton menurut bon pembelianÂ
Maka kami membuat kontrak keluar negeri 100 ton.Karena bila damar batu dibersihkan akan susut 5 % jadi masih ada sisa 14 ton.Â
Tetapi setelah dibersihkan ternyata cuma ada 85 ton kemana yang 29 ton lagi ? Saat Andi dipanggil oleh suami ternyata menurut karyawan kami bagian produksi. Andi tidak masuk kerja. Karena waktu pengiriman sudah sampai terpaksa kami membeli barang yang sudah ready dengan harga mahal.Â
Setelah di check dialamat rumah kontrakan nya ternyata menurut Pemilik rumah, Andi sudah pulang kampung.
Beberapa hari setelah me export damar batu , datang seorang bapa kerumah kami Karim namanya(bukan nama sebenarnya). Karim adalah seorang langganan damar batu kami dari daerah.
Sambil menangis Karim menjelaskan kepada kami apa yang sudah dia lakukan.Menurut Karim dia bekerja sama dengan Andi dalam hal menjual damar batu .Setiap kali dia membawa 9 ton Bon akan ditulis 15 ton .Yang 6 ton uangnya bagi dua dengan Andi. Karena merasa bersalah Karim jatuh sakit . Untuk itu dia mengaku pada kami.Â
Mitra sesama pengusaha menyarankan agar kami melaporkan ke polisi. Pasti Andi akan tertangkap.Â
Kesimpulan :
Walaupun sesungguhnya kami mengadukan Andi kekantor Polisi ,tetapi kami tidak melakukan hal tersebut karena apalah jadinya kalau kami adukan. Pasti Andi akan dihajar .Â
Biarlah dia merenungkan sendiri kepercayaan yang kami berikan padanya.Kami sudah memaafkan Andi tetapi tidak akan pernah melupakan hal tersebut.