Ada Perusahaan Yang Tidak Memberi Batasan Usia
Topik Kompasiana kali ini adalah tentang Para Pencari Pekerjaan yang terhambat karena faktor usia.
Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip sebait dari Kompasiana:
Menurut pandangan Kompasianer, apakah batasan usia tertentu ketika mengajukan pekerjaan masih relevan untuk saat ini? Bukankah berapa pun usianya, sepanjang telah memasuki usia kerja, tetap boleh mendapat hak yang sama? Sepanjang pengalaman Kompasianer bekerja, apakah pernah ditolak karena dianggap telah melampui batas usia yang ditentukan? Bagaimana ceritanya?
Ada Perusahaan yang memasang iklan berbunyi:
Dicari karyawan dengan syarat:
Berbadan sehat
Usia maksimal 25 tahun
Belum menikah
Penampilan menarik
Punya kendaraan sendiri
Ini baru salah satu contoh. Ada Perusahaan yang lain memberikan syarat yang berbeda.
Tapi seperti kata pepatah:"Tidak satu jalan menuju ke Roma '
Saya mulai bekerja pada usia 54 tahun.Rekan sesama karyawan rata rata usia mereka sekitar 30 tahun.Apalagi pada waktu itu saya dan suami adalah pendatang baru di Jakarta.
Teman teman menertawakan saya,karena saya dianggap sudah tua dan tak mungkin bisa berhasil.Saya bergabung dengan AIG Lippo karena tidak adanya batas usia bagi yang berminat bergabung.
Pada tahun 1997 saya mulai bergabung sebagai karyawan AIG LIppo. Saya mempelajari semua product knowledge asuransi sampai saya betul betul yakin akan manfaat asuransi.Â
Langkah pertama adalah saya menandatangani kontrak atas nama saya sendiri.Â
Setelah saya yakin, saya baru berusaha untuk melakukan transaksi pada nasabah. Mula mula saya praktekan pada seorang anak muda yang berjualan martabak. Setelah membeberkan panjang lebar kegunaannya saya mengajak dia untuk membeli asuransi yang saya tawarkan. Akhirnya dia mau menyetujui membeli asuransi tersebut,maka saya closing pertama pada hari tersebut. Walaupun nilai nya kecil, tetapi bagi saya pribadi sudah merupakan motivasi bagi diri sendiri. Ternyata saya bisa.
Bulan berikutnya saya berhasil menutup kontrak asuransi kepada teman teman dan sanak keluarga saya.Dan seterusnya mengunjungi Pengusaha besar untuk menawarkan asuransi pada mereka.
Akhirnya saya mencapai tingkat Champion Honor dimana setiap tahun diadakan undian .Bagi pencapaian tingkat Champion boleh ikut tour keluar negeri  dengan semua fasilitas ditanggung perusahaan.Champion honor boleh membawa seorang pendamping .
Saya berturut turut mendapatkan Champion Honor selama tiga tahun.
Pada tahun ke empat suami mengajak saya untuk ikut dia berkeliling Indonesia menyampaikan Penyembuhan Alami dengan energi Alam semesta. Sejujurnya,pada awalnya saya sempat terdiam. Bagi saya pribadi, hidup menderita bersama suami dan anak tercinta sudah saya lalui dengan selamat.
Tetapi disaat saya berada di puncak karir, saya diminta untuk meninggalkan nya. Hmmm..Puji syukur kepada Tuhan,saya sadar, bahwa kebahagiaan saya adalah saat berada disamping suami. Maka saya resign dari pekerjaan.
Kesimpulan:
Untuk mencari pekerjaan, ada banyak lowongan yang bisa kita  pilih selain yang meminta batas umur. Yang penting kita mau berusaha dan tekun dalam menghadapinya.
Jadi jangan sampai terpaku pada kantor yang menentukan batasan usia dalam menerima karyawan. Seperti kata pribahasa:' Tidak satu jalan menuju ke Roma'" Begitu juga dengan dunia pekerjaan.Â
Ada tertulis:' Where there is a will there is a way"Dimana ada kemauan pasti akan ada jalan. Dan saya sudah membuktikannya. If I think I can,I can!
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
9 Agustus  2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H