Hobi yang Mengantarkan Kami

Mengawali Hubungan Persahabatan Universal

Salah satu hobi yang kami berdua tekuni selama bertahun tahun adalah hobi Amateur Radio. Yang lebih dikenal dengan nama ORARi.

Untuk menjadi anggota ORARI tidak cukup hanya mendaftar diri. Melainkan wajib lulus ujian Amatir Radio. Yang diselenggarakan oleh Deparpostel.. Lulus tingkat awal, akan diterbitkan IAR - Ijin Amatir Radio tingkat dasar dengan nama panggilan atau lazim disebut Call Sign 

Ada 3 tingkatan:

YD 

YC

YB

Untuk dapat melakukan komunikasi dengan stadiun Amatir Radio di luar negeri, minimal sudah lulus tingkat YC.

Kami berdua ikut ujian Amatir Radio tingkat awal hingga tingkat YB. Agar lulus harus mampu berkomunikasi dengan menggunakan metode Kode Morse.

Call Sign saya YB0BEH

Call Sign suami YB0BEE

Pada amatir radio kami mulai mengawali berkenalan dengan amatir sedunia melalui Frequency radio .Kami memanggil dengan menggunakan panggilan menurut negaranya masing masing. Misalnya Indonesia YB,YC ,Australia VK,Rusia  UA,Singapore 9 V,Malaysia 9 W,Serawak 9 M2,jepang JA,India VU,Jerman DA dan sebagainya.

Award dari Inggeris (dok pribadi)

Kami berhubungan dan menanyakan keadaan cuaca di negeri masing masing .Dan mengirimkan kartu tanda kita sudah saling kontak. 

Dalam berkomunikasi harus menguasai tata cara yang bersifat universal. Misalnya untuk mengeja nama saya diucapkan:

My name is Roselina. I spell it for you. Romeo Oscar Sierra Ecco Lima November India November Alfa ._ Roselina 

Setiap terjadi kontak dengan stasiun Amateur Radio harus dicatat dalam Log Book 

Yakni:

Tanggal/ jam dimulai/ Call Sign lawan bicara dan berakhir pukul berapa? Sebagai tata Krama dalam dunia Amateur Radio, yang melakukan komunikasi, wajib saling mengirimkan QSL Card atau kartu khusus setiap Amateur Radio 

Semua ini dikirim melalui biro masing masing dan mendapatkan balasan dari pihak lawan bicara tersebut. Suatu waktu saya berkenalan dengan amatir dari Jerman bernama Manfred.. beliau sudah berusia 87 tahun dan menanyakan apa yang saya inginkan dia kirim buat saya sebagai kenang kenangan .Saya meminta buku rajutan karena saya ingin tahu  dan belajar rajutan  berasal dari Europa. Kemudian Manfred mengirimi saya dua buku rajutan dalam bahasa jerman yang di beli di Austria karena katanya di Jerman sendiri tidak ada dijual buku tersebut.

Award Jepang (dok pribadi)

Kami mengumpulkan kartu kartu dari berbagai negara dan kemudian mengklaim untuk mendapatkan Award.Kami mengumpulkan lebih dari 50  Award di dunia.

Suatu waktu kami berkenalan dengan Tom amatir radio Australia dari Sydney. Tom bermaksud mau ke Indonesia,jadi kami tawarkan menginap dirumah kami bila dia mau ke Padang. Jadilah Tom datang bersama putranya Tony. Pada hari Pertama Tom sampai kami membawa mereka ke restaurant Kubang. yang menjual martabak mesir . Saus Martabak terdiri dari ari recap dan cabe hijau irisan.Tom mencoba sedikit saus dan merasa enak karena tidak termakan cabe hijaunya.Dia melahap semua saus martabak kemudian dia berteriak keras keras " Fire,Fire,Fire" dia mengambil air lalu meminun ait tersebut sampai beberapa gelas.

Saya mengatakan saus tersebut ada cabe hijau yang pedas sekali .Bila memakan martabak kita mengambil sausnya saja dengan menyisikan cabe hijaunya.

Keesokan harinya pagi pagi sekali kami dikejutkan oleh teriakan putra Tom . Ketika kami lihat ternyata Tony sedang merangkak menangkap katak dihalaman rumah kami.

Tony senang sekali karena di Sydney dia tidak pernah melihat katak ada dipekarangan rumah.

Beberapa bulan kemudian seorang amatir Radio dari Spanyol akan ke Indonesia bersama teman temannya.Dia akan mengunjungi Sumatera Barat. Kami berjanji akan mengantarkan Pedro keliling Sumbar.

Ketika Pedro dan teman teman tiba kami membawa mereka keliling sumbar ,melihat danau Singkarak,danau Maninjau,danau Diatas dan danau Dibawah,kota Bukit Tinggi,Batu Sangkar ,Padang Panjang,PayaKumbuh . 

Kesimpulan;

Dengan saling berkomunikasi di frekuensi amatir Radio sedunia kita mendapatkan teman sedunia yang mana akan memperluas wawasan kita bertambah.

Hal ini sekaligus mempermudah kami berdua untuk beradaptasi dengan warga setempat di Australia 

Karena itu bagi kami berteman dengan orang apapun tidaklah masalah,sebagai terjadi sekarang ini.Kami memiliki banyak teman dari berbagai bangsa .

Kami bersyukur kepada Tuhan, karena diberikan kesempatan untuk menikmati hidup dengan dikelilingi oleh sahabat yang menyayangi kami berdua, termasuk sahabat sesama Penulis di Kompasiana ini. Padahal kami berbeda suku bangsa, beda budaya dan sebagainya. Perbedaan bukanlah halangan untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan. 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

1 Agustus 2024.

Salam saya,

Roselina.