Mengapa?
Selama belasan tahun, kami berdua tinggal di Australia , kami sudah berpindah pindah.
Dari awal nya tinggal di kota Townsville yang lokasinya di negara bagian Queensland, kami pindah ke kota Wollongong di New South Wales.
Belakangan ini, pindah lagi ke pinggiran kota Perth di Western Australia. Selama belasan tahun kami tinggal, belum pernah melihat ada timbunan sampah di pemukiman penduduk.. Seperti yang mudah ditemukan di Jakarta.
Karena rata rata warga sudah sadar bahwa kebersihan lingkungan adalah demi keselamatan diri sendiri dan keluarga mereka. Sehingga tidak ada yang membuang sampah sembaranganÂ
 Disamping itu pemerintah setempat menyediakan 3 Tong Sampah yang masing masing ada peruntukan nya.
Setiap rumah diberi 3 tong sampah gratis untuk tempat sampah dan diberi nomor rumah pada tong sampah tersebut
Tong sampah tersebut ada tiga warna:
Tong dengan tutup warna merah yaitu tempat sampah dapur dan sampah lainnya yang merupakan sampah biasa.
Tong sampah yang bertutup warna hijau untuk tempat sampah kebun seperti daun dan ranting batang yang dipotong
Tong sampah dengan tutup warna kuning tempat sampah yang dapat didaur ulang seperti kaleng kaleng,botol botol dan kardus kardus.
Sampah ini setiap minggu akan diambil oleh truk sampah . Sekali seminggu yang diambil Sampah warna merah dan kuning,kemudian minggu berikutnya sampah merah dan hijau ,begitu seterusnya bergantian yang merah setiap minggu dan kuning dan hijau bergantian.Â
Hal ini dilakukan oleh Pemda setempat tanpa dipungut pembayaran.
Tong sampah tidak pernah hilang .Kami mendapat giliran setiap hari Jumat sampah kami akan diambil truk sampah. Setiap kamis sore semua penghuni disekitar rumah sudah meletakkan tong sampah dipinggir jalan didepan pekarangan. Karena setiap Jumat pagi pagi sekali truk sampah sudah beroperasi mengambil sampah.
(Setiap orang tahu bahwa buang sampah diluar Tong sampah, didenda ratusan dollars tanpa ada yang dikecualikan. Sebagai contoh nyata Kepala Polisi setingkat Kapolda di negeri kita, didenda karena melanggar aturan lalu lintas.)
Tidak pernah terlihat sampah berserakan diluar pekarangan rumah atau di suatu tempat tertentu seperti bila kita ke Jakarta ,ada tempat tempat yang sampahnya bertumpukan dan banyak lalat berterbangan disana. Saya tidak tahu apakah di kota selain dari Jakarta,ada juga tumpukan sampah yang dibuang warga setempatÂ
Sampah JumboÂ
Sampah Jumbo seperti meja ,bangku kasur dan lain lainnya yang sudah tidak mau dipakai lagi  akan dipungut setiap tahunnya dengan pengumuman .Â
Atau bila ada barang yang masih layak dipakai ,karena mengganti dengan yang baru . Berbeda dengan tradisi kita, sofa atau kasur, selama belum robek, tidak akan diganti dengan yang baru.
Letakan didepan pekarangan dengan tulisan :"For Free " Â Nanti akan ada yang mengambil untuk dipergunakan buat dirinya sendiri. Biasanya yang mau mengambil barang bekas tersebut adalah para pendatang yang hidup pas pasanÂ
Harga lokal tidak pernah mau pakai barang bekas.Mungkin karena rata rata hidup mereka sudah mapanÂ
Kesimpulan:
Sampah sampah ini tidak membuat orang orang jadi stress ,karena terkoordinir dengan baik .
Tidak ada sampah yang berserakan diluar pekarangan,karena akan akan didenda ratusan dollar.. Aturan disini berlaku untuk semua kalangan. Tidak ada yang dikecualikan.
Dan setiap warga sudah paham akan hal itu. Kesadaran masyarakat bahwa kebersihan lingkungan adalah demi keselamatan diri sendiri dan keluarga mereka dan didukung oleh Pemda setempat menjadikan Australia negeri yang bersih dan rapi.
Tulisan ini tentu saja bukanlah untuk menyandung negeri orang melainkan diharapkan dapat menjadi masukan yang berharga bagi negeri kita . Mungkinkah pemerintah menyediakan 3 Tong sampah untuk setiap rumah di negeri kita?Â
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
29 Juli 2023.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H