Yang pernah kami kunjungi
Topik pilihan Kompasiana kali ini adalah tentang daerah wisata yang sekaligus menampilkan budaya' setempat
Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip dari Kompasiana
Kompasianer pernah berkunjung ke desa wisata? Daerah mana itu? Apakah liburan ke sana berkesan dan ingin kembali lagi? Apakah Kompasianer pernah terlibat langsung dalam proses pembangunan desa wisata? Bagaimana proses
Memang benar kita berkunjung ke daerah wisata  suatu tempat disamping menikmati suasana disana kita juga menghayati dan menekuni budaya setempat . Karena saya dan suami lahir dan hidup di Sumatera Barat, maka tentu saja lebih memahami tentang budaya setempat.Â
Misalnya mari kita lihat Sumatera Barat Ada beberapa destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Â Salah satunya adalah Kota Batu SangkarÂ
Karena di kota ini  terletak istana Pagaruyung. Selain kita melihat lihat tempat  istana Pagaruyung kita juga bisa mencoba untuk memakai pakaian adat basuntiang disini (pengantin). Tentu saja tidak gratis.Â
Dengan cara ini setidaknya merupakan salah satu jalan untuk mendukung upaya untuk melestarikan budaya daerahÂ
Salah satu cara melestarikan adat Minangkabau disini dengan menyediakan berbagai ragam pakaian adat Minangkabau yang dapat disewa untuk memakainya. Sebagai kenangan telah disediakan beragam pakaian adat disini.
Diajak Jalan Jalan oleh Mantan MuridÂ
Pada September tahun lalu kami diajak ex murid Suami Darwis Untuk mengunjungi Sumatera Barat .Membawa kami berkeliling Sumbar dengan kendaraan pribadi. Setiba di Batu Sangkar dia menyewakan pakaian pengantin adat Minangkabau buat kami berdua.Untuk mengingat kami adalah Putra Putri dari Sumatera Barat dalam pakaian adatÂ
Sesuai dengan dengan adat Minangkabau dimana pakaian ini ada kemiripan dengan pakaian untuk pernikahan suku Tionghoa di Sumbar .
Adat istiadat ini bisa ditelusuri dengan adanya pakaian adat yang disewakan di rumah Gadang di Pagaruyung Setidaknya merupakan salah satu sarana dan prasarana untuk mengingatkan generasi muda akan budaya daerah sendiri.
Kesimpulan:
Bila kita berpergian ke Sumbar untuk wisata tidak ketinggalan kita bisa mempelajari budaya disana dengan menelusuri pakaian mereka.
Salah satu contoh adalah istana Pagaruyung.. Yang menyediakan berbagai pakaian adat Minangkabau. Hal ini sekaligus merupakan cara yang paling tepat untuk melestarikan budaya daerah.
Karena generasi muda kini sudah banyak yang mengikuti trend cara berpakaian masa kiniÂ
Begitu juga dengan bahasa yang digunakan dalam berinteraksi, generasi muda kini agaknya sudah berubah  Panggilan "Uda dan Uni"sudah berubah menjadi "mas ,bang dan mbak"
Semoga dengan dilestarikannya istana Pagaruyung ini, setidaknya menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda tentang budaya daerahÂ
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
25 Juli 2024.
Salam Saya,
Roselina.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  l                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H