Sesungguhnya Tidak Hanya Saat Pulang Mudik
Topik pilihan Kompasiana yang mungkin sudah dianggap out of date, tetapi sesungguhnya tetap relevan sepanjang masa. Yakni mengenai keselamatan sewaktu berkendara pulang mudik.
Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip sebait dari Kompasiana
Bagaimana dengan Kompasianer sendiri, apa saja yang biasa harus dipersiapkan sebelum mudik menggunakan kendaraan pribadi?
Bagaimana cara mempersiapkan agar kendaraanmu tetap segar bugar dibawa untuk jarak jauh? Apa saja yang perlu diperhatikan ketika servis kendaraan pribadi kita untuk mudik?( Sumber bacaan: Kompasiana)
Kalau kita coba berpikir sejenak, yang namanya menjaga keselamatan diri sendiri dan keluarga saat berkendara tentu saja tidak sebatas sewaktu pulang mudik lebaran. Melainkan dimana saja dan kapan saja. Baik saat mudik maupun tidak.
Pengalaman pribadi:
Dulu kami sering berpergian keluar kota misalnya ke Indarung, Bukit Tinggi, Solok dan berbagai tempat wisata yang menarik lainnya yang terjangkau dengan kendaraan kami.. Bahkan pada tahun 1990 sewaktu memutuskan untuk pindah dari Padang ke rumah kami di Bintaro jaya sektor 5 di Jakarta, kami bolak balik Padang Jakarta berkali kali.Â
Selalu suami yang mengemudikan kendaraan. Karena sejak awal memilih mengemudikan kendaraan sendiri. Pada waktu itu perjalanan Padang Jakarta ditempuh dalam waktu lebih dari 30 jam,karena sarana jalan masih sempit dan berlubang lubang.
Kami selalu berpergian sekeluarga tanpa kecuali. Suatu hari kami merencanakan mau ke Indarung untuk berenang di kolam renang disana.Â
Kami bawa kendaraan ke bengkel langganan kami. Untuk menukar oli kalau sudah waktunya mesti diganti.
Mempersiapkan ban sebaik mungkin dan ban serap dalam keadaaan siap pakai karena bila sewaktu waktu ban bocor ban serap sudah standby untuk diganti.
Pada keesokkan harinya yaitu hari Minggu kamipun berangkat dari rumah menuju Indarung yang berjarak lebih kurang 21 km.Â
Kendaraan ramai dan jalan menanjak berliku liku disana. Kendaraan kami mulai bergoyang ,kami merasa aneh kenapa bisa demikian.
Biasanya kendaraan mantap tanpa goyang seperti ini,kami meneruskan perjalanan Tetapi kali ini setiba diatas kendaraan berhenti tidak mau di starter lagi. Kamipun turun dari kendaraan dan memeriksa ada apa gerangan yang membuat kendaraan terhenti.Â
Suami memeriksa kendaraan .Mula mula sekali memeriksa ban,ternyata baut roda tidak terkunci sama sekali.Keempat empat roda sama, untungnya tidak lepas tadi dijalan ketika menikung .
Kalau terlepas apa yang akan terjadi ? Suami memeriksa oli ternyata kosong tidak ada oli dalam tempat oli padahal kemarin sudah dibayar dengan mengganti oli baru. Rasanya tidak mungkin bengkel langganan kami mau dengan sengaja melakukan perbuatan yang dapat mencelakai kami sekeluarga.
Kami menunggu ada teman yang lewat dan membantu kami membelikan oli untuk ditambah dan mengunci roda keempat empatnya .Kemudian kami meneruskan perjalanan kembali ke Indarung dengan selamat.
Kesimpulan:
Mempersiapkan kendaraan harus dicek ulang sebelum berangkat karena sangat bermanfaat untuk keselamatan kita sekeluarga. Walaupun sesungguhnya sudah dipersiapkan di bengkel , tetapi bila merasa something wrong, perlu check and recheck.
Seperti yang  terjadi dengan kami untung saja roda kendaraan tidak terlepas. Ternyata hal tersebut sengaja dilakukan oleh seorang teman yang berutang pada suami. Hal ini kami ketahui baru beberapa tahun ini ketika dia menelepon dan minta maaf sewaktu dia sakit payah dan kemudian meninggal.
Jadi perlu check and recheck, walaupun sudah dibawa ke bengkel. Demi keselamatan diri dan keluarga perlu sangat berhati-hati Â
Walaupun mungkin tulisan ini sudah out of date dari Topik Pilihan Kompasiana, tidak masalah. Yang penting dipahami adalah keselamatan berkendara tidak hanya sebatas sewaktu pulang mudik lebaran, tetapi perlu menjaga keselamatan kapan saja dan dimana saja kita berkendaraÂ
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
24 Juli 2024.
Salam saya,
Roselina.
