Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Label Khusus Kandungan Gula

16 Juli 2024   04:05 Diperbarui: 16 Juli 2024   05:14 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Penting Bagi Konsumen?

Kompasiana telah mengepankan Topik Pilihan yang berhubungan dengan kesehatan. Yakni Label Kandungan Gula 

Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip sebait:

Kompasianers  bagaimana menurut Kompasianers ,jika wacana pelabelan khusus kandungan gula di produk kemasan? Apakah setuju dengan wacana ini? Apakah pelabelan khusus kandungan gula ini akan efektif dalam mengubah perilaku konsumsi masyarakat? ( Sumber: Kompasiana)

Bahwa ada upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tentu saja patut diapresiasi .

Pelabelan kadar gula, untuk orang yang mengandung diabetes memang sangat baik kalau dicantumkan kadar gula suatu produk agar bisa diketahui apa boleh atau tidak dikomsumsi. 

Dokumentasi pribadi 
Dokumentasi pribadi 

Tetapi pelabelan kadar gula suatu produksi, tentu saja tidak berlaku bagi orang yang menderita kekurangan gula darah yang menyebabkan orang tersebut justru membutuhkan gula lebih dari normalnya.

Sekilas Cuplikan tentang pelabelan kadar gula di Australia 

Kebiasaan orang disini bila minum kopi tanpa gula. Karena itu bila kami minta :" Two cappuccino with two sugar each please" yang menerima order kaget dan bertanya ulang:" Excuse me madam, two Capuccino with two sugar each ?" 

Bagi mereka terasa aneh bahwa sebagai warga senior kami berdua masih berani minum cappucino pakai gula. Tapi karena kami berdua sudah tahu dari hasil medical check up di Shenton Medical Center bahwa kadar gula darah kami normal, maka kami berdua berani minum Sweet Capuccino. Tapi jangan membayangkan 2 sendok makan gula, karena two sugar ini hanya berupa dua sendok teh gula. Tapi kami berdua sudah sejak dua puluh tahun belakangan tidak pernah lagi minum heavy Syrup. Juga menghindari kue dan makanan yang terlalu manis.

Tetapi bagi yang bermasalah dengan kesehatan jangan sampai ikut cara kami berdua 

Memang semua produk yang dipasarkan sudah tercantum kadar gula dan sebagainya . Hal ini mempermudah bagi yang menderita diabetes untuk mengonsumsinya. Membuat pelabelan memang baik bisa membantu penderita diabetes bila akan mengonsumsi nya.

Perlu Dicantumkan bagi Penderita Kekurangan gula jangan sampai ikut ikutan diet makanan dengan kadar gula yang tinggi.

Menurut para ahli kesehatan, penderita gula darah yang rendah membuat seseorang menjadi lemas, bahkan apabila terlambat ditangani bisa menyebabkan kejang atau pingsan.

Sumber bacaan :https://www.alodokter.com

Kesimpulan:

Upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat tentu saja patut didukung .Termasuk rencana untuk pelabelan kadar gula

Walaupun sesungguhnya, manfaatnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat agaknya tidak signifikan. Dsn butuh sosialisasi jangka panjang.

Contoh sederhana, banyak artikel terkait mie instan berbahaya bagi kesehatan. Tetapi apakah orang yang sudah terbiasa mengonsumsi mie instan,mau menghentikan kebiasaannya dan stop makan mie instan?

Begitu juga dengan pesan kesehatan dikemasan rokok, lengkap dengan gambar tengkorak. Apakah benar ada perokok yang berhenti merokok setelah membaca pesan pada kemasan rokok? Saya tidak tahu jawabannya, karena kami berdua bersyukur dalam keluarga kami tidak satupun yang merokok.

Tetapi adanya upaya pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sekecil apapun patut diapresiasi 

Tetapi perlu dicantumkan pelabelan kadar gula ini khusus untuk para penderita diabetes. Agar jangan sampai orang yang menderita kekurangan gula yang tidak paham tentang seluk beluk kesehatan, ikutan diet. 

Tulisan ini merupakan sudut pandang pribadi dari saya sebagai orang awam dibidang kesehatan 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

16 juli 2024.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun