Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pimpinan Startup Keluar

11 Juli 2024   04:12 Diperbarui: 11 Juli 2024   04:18 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karyawan Bisa Bikin Apa?

Salah satu Topik Pilihan Kompasiana adalah tentang Pimpinan Startup satu persatu hengkang dari perusahaan yang dibangun dengan susah payah.

Untuk jelasnya ijinkankanlah saya kutip sebait dari Kompasiana:

Sudah banyak yang tahu, misalnya, para pentolan startup satu per satu mundur dari jabatannya. Pendiri Bukalapak Achmad Zaky, misalnya telah mundur pada 2019. Dan terbaru dari co-founder dan co-chairman GoTo William Tanuwijaya juga turut undur diri dari perusahaannya.( Dikutip dari Kompasiana)

Saya belum pernah bekerja di perusahaan Startup. manapun. Tetapi pernah bekerja sebagai Financial Consultant di perusahaan Nasional Lippo AIG. Pada masa tersebut, tak ada yang menyangka bahwa perusahaan yang bergerak diberbagai sektor ini suatu waktu bisa tamat. 

Oleh karena itu sewaktu perusahaan dimana kita bekerja maju, kita menabung sebagian penghasilan sebagai tabungan dimasa masa sulit. Sehingga bila suatu waktu terjadi tiba tiba perusahaan collapse kita tidak gamang mencari pekerjaan lainnya..

Mengapa sampai terjadi Boss Startup satu persatu hengkang dari perusahaan yang dibangun dengan susah payah? Mana pula kita tahu. Boleh jadi sudah jenuh atau bisa juga karena melihat peluang untuk mendapatkan cuan yang lebih besar dibidang usaha lainnya.

Daripada kita sebagai karyawan ikut sibuk memikirkan urusan Boss , bukankah lebih baik kita fokus memikirkan masa depan kita?  

Mungkin sudut pandang ini dinilai mementingkan diri sendiri, tidak menjadi masalah. Coba seandainya  perusahaan bangkrut akibat ditinggal pimpinan, apakah perusahaan mau memikirkan nasib keluarga karyawan nya?

Jadi yang terpenting diri kita sendiri kita harus fokus pada pekerjaan kita dan menabung hasil kita sehingga bila perusahaan dimana kita kerja mengalami masalah, entah karena Boss alih usaha atau apapun alasannya, sebagai karyawan kita sudah siap mental.

Sebagai contoh adalah saya dulu bekerja disuatu perusahaan assuransi yang berskala internasional, yakni AIG Lippo. Dimana saya  berkerja sebagai Financial Consultant. Sukses meraih predikat Champion Honor berturut turut selama 3 x . Dengan penghasilan belasan juta rupiah setiap bulan,plus bonus lainnya. Pada waktu itu uang senilai itu lumayan besar.Semua hasil usaha saya saya tabungkan dan saya selalu berhemat dalam pengeluaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun