Untuk Apa?
Salah satu Topik pilihan Admin Kompasiana adalah tentang sibuk atau produktif ? Hal yang tampak sepele tapi sesungguhnya sangat penting untuk dipahami dan diterapkan
Sebagai salah satu contoh sederhana adalah sebagai orang yang pernah bekerja di Perusahaan Asuransi, ada banyak rekan sekantor yang tampak sangat sibuk telpon sana sini. Bahkan berkunjung ke berbagai calon nasabah. Tetapi tidak satupun terjadi closing. Kata " closing" ini lazim dikalangan pekerja Asuransi yang berarti sudah berhasil menutup kontrak dengan nasabah. Mengapa rekan sekantor saya banyak yang tidak berhasil, padahal tampak sangat sibuk?.
Pertama tama apakah mereka sudah menguasai products knowledge yang akan ditawarkan kepada nasabah ?Karena bila  belum memahami manfaat dari products yang akan ditawarkan, bagaimana mungkin nasabah akan tertarik ? Untuk mana harus menguasainya dengan sepenuh hati baru bisa menawarkan pada nasabah kita.Â
Sebelum mengunjungi nasabah kita harus mengetahui dahulu apa yang akan kita bicarakan bila bertemu dengan calon nasabah. Karena boleh jadi calon nasabah sangat sibuk, maka kita harus menggunakan waktu tersebut sebaik mungkin.
Jadi sebelum kita bertemu calon nasabah,sebaiknya kita sehari sebelumnya mengadakan pelatihan dengan diri kita sendiri yang lazim disebut dengan istilah pembicaraan imaginasi.Seolah olah bertemu dengan nasabah serta menawarkan produk tersebut dan disetujui nasabah dan kita clossing. Terjadi:"Close before closing".Secara psikologi hal ini menghadirkan confident dalam diri kita.
Hal ini akan membawa hasil yang gemilang karena biasanya nasabah akan setuju dengan produk yang kita tawarkan.
Jadi kesibukkan kita bermanfaat dengan apa yang kita akan lakukan sesuai dengan profesi kita..Â
Kenyataan apa yang saya lakukan ketika saya jadi agen Assuransi memang bermanfaat Sehingga saya berturut turut  3 kali mencapai predikat Champion honour Dimana saya berhak ikut tour dengan pendamping saya yang semua biaya ditanggung perusahaan.
Kesimpulan: