Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panti Jompo

5 Juni 2024   04:18 Diperbarui: 5 Juni 2024   05:05 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:https://www.suara.com.

Perlukah Orang Tua Dititip di Panti Jompo?

Menurut MenSos,  Panti Jompo bukanlah budaya Indonesia. Rasanya sebagai orang Indonesia kita semua sudah tahu sejak dulu,bahwa bila orang tua sudah tidak berdaya maka adalah tugas anak cucu yang merawat mereka. Karena orang tua tidak dapat disamakan dengan barang rongsokan , yang bilamana tidak berguna maka dibuang. 

Tapi boleh jadi bagi orang lain,mempunyai alasan lainnya, sehingga tetap saja ada orang tua yang ditempatkan di Panti Jompo  

Kita tidak berhak ikut campur dalam urusan pribadi orang lain. Karena setiap orang berhak memilih jalan hidup masing masing 

Kami sudah beberapa kali berkujung ke Panti Jompo,yang mana kami kunjungi panti jompo di Indonesia dan panti jompo di Malaysia.

Dipanti jompo kami menemui wanita yang memegang tangan saya sambil menangis.Ketika kami tanyakan dia berkata dia rindu anaknya yang mana hanya sekali dalam setahun anaknya akan mengunjungi. 

Kebanyakan dari mereka dititip anaknya serta dibayarkan ongkosnya dan ditinggal kan saja tanpa mengunjungi kembali orang tuanya.Akibatnya dipanti jompo mereka merasa dibuang keluarganya. 

Berbeda dengan di Australia. Dimana disini ada perkampungan Senior .Dimana yang tinggal para senior yang punya uang membeli

Sebuah rumah kecil untuk sepasang suami isteri senior tinggal. Bagi orang tua yang ingin tetap tinggal di rumahnya, maka pemerintah akan menyediakan Perawatan dirumah yang disebut sebagai home care 

Bagi yang tidak punya uang bisa tinggal dirumah besar dengan menyewa satu kamar saja .Dimana para senior akan dijemput dengan mobil khusus untuk dibawa ke club club dan juga ditempat tempat rekreasi lainnya. Jadi mereka tidak hanya menunggu ditempat senior dan tidak berbuat apa apa,tetapi mereka mempunyai jadwal teratur untuk olah raga dan lainnya

Jadi panti jompo tidak sama dengan tempat senior di Australia.Dimana mereka mempunyai kegiatan sepanjang hari selama seminggu berturut turut . 

Jadwal kegiatan yang menghadirkan kegembiraan bagi Warga Care Age disini, sekaligus menghindari kemurungan bagi mereka  Seperti yang mungkin kita saksikan dirumah jompo di Tanah air kita.,dimana lansia tampak duduk termenung sepanjang hari .Menantikan dengan sia sia kunjungan dari anak cucu mereka. Bagi yang sudah pernah berkunjung ke Panti Jompo,pasti dapat merasakan betapa menyedihkan hidup orang yang di Panti Jompo,tanpa ditengok anak anak mereka.

Hidup dalam kesepian sungguh merupakan sebuah Kondisi yang sangat menyakitkan .

Kesimpulan:

Bagi yang kondisi ekonomi morat marit, tentu saja dapat dipahami bila terpaksa menitipkan orang tua nya di Panti Jompo Karena bila tidak dia tidak bisa mencari nafkah  bila merawat orang tuanya.

Akan tetapi bagi yang sudah memadai hidupnya  apapun alasannya , menitip orang tuanya di panti jompo tentu saja bukanlah pilihan yang tepat  Tetapi semuanya tergantung pada kepribadian masing masing masing. 

Kami berdua bersyukur kepada Tuhan karena hingga saat ini kami mampu hidup mandiri.

Mulai dari urusan dapur dan pekerjaan rumah lain kami kerjakan berdua. Suami masih mengendarai mobil dan Sim nya masih berlaku  Sejujurnya, kami berdua tidak pernah merasa diri orang tua tak berdaya.  Kami bahkan sudah merencanakan tahun depan akan pulang kampuang, untuk bertemu sanak keluarga dan sahabat di Kompasiana. Semoga Tuhan mengijinkan 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk singgah 

5 Juni 2024.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun