Solusi atau Mengandung Resiko?
Wacana Student Loan yang dijadikan Topik pilihan Kompasiana, seperti biasanya, setiap aksi kosekuensi logis mengundang reaksi. Ada pro dan kontra. Ada yang setuju dan ada yang menolak , serta ada yang menerima dengan syarat. Â Tapi tulisan ini sama sekali tidak bermaksud membahas tentang pro dan kontra, melainkan semata mata sebagai sudut pandang pribadi dari saya sebagai seorang Ibu dari ketiga anak kami serta 11 cucu dan 2 cicitÂ
Salah seorang dari 11 cucu kami Alex, kami beruntung mendapatkan full Bea siswa untuk melanjutkan study ke Jepang,Karena lulus test dengan angka tertinggi Â
Sedangkan temannya yang lain, mendapatkan Beasiswa berbayar.. Artinya, setelah lulus kuliah,ada semacam Ikatan kontrak kerja untuk membayar " utang" yakni dana yang dikeluarkan untuk biaya Pendidikan dan biaya hidup selama study.Â
Belakangan ini terdengar heboh tentang uang kuliah naik sehingga menjadi topik pembicaraan bagi calon calon siswa yang akan kuiah.Menurut pendapat pemerintah siswa akan bisa ikut kuliah dengan beasiswa berbayar.Â
Menurut saya pribadi sebaiknya beasiswa diberikan oleh perusahaan yang akan menampung calon siswa bekerja diperusahaannya,sehingga begitu lulus siswa bisa langsung bekerja dan uang beasiswa  bisa dipotong setiap bulannya.
Hal ini untuk menghindari siswa kalau sudah lulus tidak dapat lowongan kerja,akan menjadikan siswa bertambah panik. Pinjaman uang mau dibayar dengan apa? Sehingga bea siswa yang awalnya dimaksudkan untuk membantu agar siswa dari orang tua yang tidak mampu dapat tetap menyelesaikan kuliah, ternyata berakhir menjadi beban hidup.
Oleh sebab itu alangkah eloknya Pihak y yang memberikan bea siswa, telah mempersiapkan lapangan kerja. Sehingga selesai kuliah langsung bisa bekerja di perusahaan tersebut dan sekaligus membayar cicilan pinjaman bea siswa nyaÂ
Jadi membantu siswa jangan jadi bumerang ,karena bila telah lulus tidak dapat lowongan pekerjaan bagaimana harus membayar cicilan, kalau untuk kebutuhan hidup saja mereka tidak punjaÂ
Kesimpulan:
Student Loan bisa diterapkan bila pihak yang mau menerbitkan Bea Siswa, sudah mempersiapkan solusinya. Antara lain seperti yang sudah saya tuliskan diatas, yakni setelah lulus langsung dikaryakan dalam perusahaannya . Demi untuk menghindari terjadi siswa yang mendapatkan bea siswa, jangan sampai terjerumus dalam masalah utang tidak dapat dilunasi
Seperti biasanya, untuk mendapatkan pinjaman tentu saja menghadirkan kegembiraan hati. Dalan hal ini khusus bagi para mahasiswa yang kondisi ekonomi orang tua nya tidak mendukung untuk melanjutkan study tentu saja uluran tangan ini sangat pentihg . Tetapi alangkah eloknya bila disamping meminjamkan uang untuk biaya Study, sekaligus dipersiapkan solusinya. Agar jangan sampai niat hati mau membantu, yang terjadi justru jadi beban moral bagi penderimaÂ
Alangkah eloknya, bila Pemberi Bea siswa fokus pada solisi after Bea siswa, ketimbang berbicara tentang mengentaskan kemiskinan dan lain lainnyaÂ
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
4 Juni 2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H