Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lansia Berbagi Kisah

3 Juni 2024   03:51 Diperbarui: 3 Juni 2024   04:57 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senior lagi fashion show (dok pribadi)

Tentang Lansia

Mendengarkan kata "Lansia" kesan umum adalah orang tua yang sudah tidak berdaya lagi. Yang hidupnya tergantung pada orang lain karena tidak mampu mengurus diri sendiri.

Image yang tercipta ini tidak terlepas dari kehidupan orang yang lanjut usia di Tanah Air kita Indonesia. Orang tua yang terlantar karena tidak diurus oleh keluarga atau memang tidak punya keluarga 

Sisi lain adalah orang yang merasa dirinya sudah tua dan memilih mengisolasi diri. Sehingga dalam waktu singkat menjadi pikun dan jadi beban anak mantu cucu.

Beda Negeri Beda Budaya 

dok pribadi 
dok pribadi 

Di sini di Australia lansia disebut Senior. Ada terkandung rasa penghargaan dalam kata: "Senior." Bukan semata mata karena usia sudah lanjut, tetapi sudah lebih berpengalaman dalam menghadapi berbagai problema kehidupan. Bahkan para senior ini masih sangat dibutuhkan untuk memberi sumbangan tenaga mereka sebagai Volunteer.

Di mana mana di Australia banyak volenteer yang membantu pada kegiatan kegiatan sosial. Membantu dalam hal penyeberangan anak anak sekolah di setiap sekolah. Membantu penjualan di second hand shops dan dibidang consultant.

Salah satu kegiatan para Senior ini adalah mengajak masyarakat untuk tidak perlu gengsi memakai pakaian bekas.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Mereka pada Senior merasa masih sangat dibutuhkan sehingga tidak merasa ditinggalkan, karena dianggap menjadi beban keluarga.

Yang mana membuat para Senior tetap aktif dalam kegiatan mereka. Mereka juga mengadakan fashion show dengan mengenakan pakaian bekas, yang total harganya maksimal 25 dollar. 

Tanpa malu malu mereka tampil menarik di depan penonton, di atas pentas.  Sungguh merupakan sebuah pertunjukkan menarik menyaksikan para warga senior yang berusia paling muda 63 tahun. ditontoni banyak pengunjung. Semua ini dilakukan dengan penuh keceriaan

Begitu juga para senior yang bekerja untuk menyopiri tamu dari tempat parkir kepintu masuk gedung. Mereka senang sekali bisa membantu agar tidak repotnya pengunjung untuk alan kaki dari tempat pakir ke pintu masuk gedung.Apalagi bila hujan  turun mereka tidak akan basah oleh hujan.

Kesimpulan:

Lansia disini bekerja dengan gembira karena merasa tenaganya masih dibutuhkan. Walaupun income yang mereka peroleh tidak seberapa tetapi telah menghadirkan kegembiraan hidup dihari tua tanpa membebani anak cucunya.

Jadi image bahwa lansia adalah orang tua yang terlantar, karena tidak ada yang mengurus, di sini tidak akan ditemukan.

Seperti kata peribahasa: "Lain lubuk lain ikannya. Beda negeri beda pula budayanya" 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

3 Juni 2024.

Salam saya,

Roselina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun