Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Punya Ponsel dan Pulsa

31 Mei 2024   04:07 Diperbarui: 31 Mei 2024   04:30 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama di Pinnacles (dok pribadi)

Tapi Saat Dibutuhkan Tidak Dapat Digunakan.

Pengalaman yang benar benar terjadi.

Selama berada di Australia, saya dan suami menggunakan Vodafone untuk dapat mengoperasikan HP kami. Selamatuk ini sama sekali tidak ada masalah. Dengan memanfaatkan system auto debit, setiap bulan biaya sekitar 150 dollar didebet langsung dari Saving Card saya. Jumlah pembayaran ini termasuk HP saya dan suami,serta untuk dirumah.

Pada suatu hari kami kedatangan anak Ponakan kami Vita dari Jakarta .Ia menginap dirumah putra kami. Pada hari ketiga setelah tiba Lyon putra bungsu pak Willy(teman putra kami) mengajak untuk menuju The Pinnacles Desert.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Kamipun berangkat berempat dengan Lyon menuju Pinnacles Desert. Sesampai disana saya takjub sekali melihat banyaknya tiang tiang bangunan dari batu karang yang berada tumbuh disana . Begitu indahnya tidak bisa kita sebutkan bagaimana rupanya.Semua seolah olah tumbuh dari tanah mencuat keluar dipermukaan dan menjulang tinggi ada yang tingginya 2 meter. 

Kami mulai mengambil foto foto  berjalan menuju kedalaman sehingga tanpa terasa hari sudah tinggi. Mau makan kami mencari tempat dimana bisa Lunch tetapi sepi sekali yang ada hanya bebatuan saja tidak ada tempat untuk makan atau mau belanja apapun. Syukurlah kami ada membawa air minum beberapa botol.

Karena sudah.mulai senja, kami memutuskan untuk pulang. Mengingat jarak tempuh kerumah butuh waktu sekitar 2 jam lebih

bersama anak ponakan (dok pribadi)
bersama anak ponakan (dok pribadi)

Kami kembali ke mobil lalu mencari arah pulang dengan membuka google map.

Ternyata tidak  ada signal sama sekali. Saya mencoba  menelepon tetapi tidak ada sinyal juga . Karena vodafone tidak bisa,lalu Lyon yang memakai Optus mencoba dengan Optus ternyata hasilnya sama tidak ada sinyal sama sekali. 

Anak ponakan kami juga mempunyai HP dengan pulsa yang berbeda dengan kami mencoba menulusuri google map ternyata sama saja.   Ternyata HP sama sekali tidak berfungsi disini.

Kami kehilangan arah dan mencoba berjalan menelusuri rerumputan yang berada disana sepanjang jalan makin lama kami makin masuk keperdalaman . 

Suami mengatakan pada Lyon yang mengemudikan kendaraaan supaya mengambil jalan yang terlihat sudah dilalui oleh kendaraan yang lain. Setelah menelusuri jalan tersebut akhirnya kami sampai dijalan umum yang ada petunjuk arah kemana kita mau pergi. Kamipun menuju kembali kerumah dengan selamat. 

Kesimpulan:

Pengalaman kehilangan arah untuk keluar dari padang pasir baru kali ini kami alami.Karena hari sudah senja dan Ponsel kami semuanya tidak dapat dimanfaatkan. Kalau sampai malam Kami tidak dapat jalan keluar, maka resikonya bisa berakibat fatal.

Walaupun di Padang pasir tidak ada binatang buas, tetapi laba laba beracun tidak kurang bahayanya. Bila disengat dalam hitungan menit tewas 

Syukurlah suami yang sudah berpengalaman berburu, menunjukkan cara untuk keluar.

Kini ada Internet Starlink yang konon dapat menjangkau dimana saja. Apakah dapat fungsikan di Padang pasir, belum ditemukan jawabannya.

Semoga Internet Starlink yang sedang hangat jadi topik bahasan bermanfaat didaerah terpencil seperti di Padang Pasir Pinnacles.Termasuk didesa terpencil di Tanah Air 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini 

31 Mei 2024

Salam saya,

Roselina 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun