Saya Mulai Kuliah Sesudah punya anak
Topik pilihan Kompasiana minggu ini adalah tentang kuliah tidak wajib
Sejak dulu belum pernah dengar bahwa kuliah diwajibkan
Karena itu agak heran juga belakangan ini Kuliah tidak wajib tetiba jadi Topik pembicaraan
Dulu, karena kondisi ekonomi tidak mendukung, maka kami baru mulai kuliah setelah berkeluarga
Berbeda dengan orang lain yang mau kuliah tinggal minta orang tua yang tanggung biaya kuliah
Kami berdua membiayai biaya kuliah dari hasil kerja keras  Karena sudah menjadi komitmen kami berdua, bahwa setelah menikah kami berdua tidak akan pernah membebani orang tua kami dengan minta bantuan keuangan..
Dan kami konsisten dalam menjalani komitmen kami.
Sewaktu saya kuliah pada tahun 1969 ketika usia putra pertama kami baru berusia 3 tahun. Kami menitipkan putra kami pada orang tua saya. Sedangkan suami ikut kuliah jurusan bahasa Indonesia di IkIP Unand Padang juga . Jadi sama dengan saya. Jurusan yang saya ambil jurusan Eksakta .Â
Rektor IKIP pada waktu itu adalah Prof. isyrin NurdinÂ
Saya memilih masuk IKIP karena ada pengumuman  dibukanya kesempatan untuk para ibu yang sudah berkeluarga bisa meneruskan ke IKIP . Yakni Institute Keguruan dan Ilmu PendidikanÂ
Oleh karena saya ingin mengajar di sekolah maka saya meminta izin suami untuk ikut kuliah di IKIP jurusan Exatha.
Saya sebenarnya sudah sibuk membantu suami mencari nafkah ,ditambah lagi ada putra kami,sehingga saya harus benar benar tekun mengikuti kuliah sehingga dalam waktu 2,5 tahun saya lulus IKIP
Kesimpulan :
Ada orang yang tidak kuliah malah tidak pernah ikut SMA ,tetapi suskes dalam hidupnya menjadi boss sebuah perusahaan. Hal ini tidak dapat dijadikan patokan bahwa:' Tanpa kuliah orang juga bisa sukses!"Sebaliknya, hendaknya dipahami juga bahwa menyandang gelar Sarjana, bukanlah merupakan jaminan orang sukses dalam hidupnya.Â
Tengok saja berapa banyak Sarjana jadi pengangguranÂ
Tidak dapat dipungkiri bahwa:
Banyak yang ingin kuliah tapi tidak ada Dana
Ada yang orang tua nya kaya, tapi anaknya yang tidak mau KuliahÂ
Saya tidak termasuk kriteria yang ditulis di atas. Karena saya ingin kuliah untuk dapat mengajar di Rumah Sekolah, Walaupun tidak ada dukungan financial dari kedua orang tua kami,tetapi saya tetap kuliah hingga tamat IKIPÂ
Puji syukur kepada Tuhan,saya dapat menyelesaikan kuliah saya
Jadi sesungguhnya mau kuliah atau tidak tergantung pada diri masing masing.
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
22 Mei 2024
Salam saya,
Roselina