Jauh Lebih Bermanfaat Ketimbang Menggunakan Bahasa Yang Sulit Dimengerti
Soal selera dalam gaya menulis, setiap orang boleh saja berbeda dengan gaya menulis kita. Saya pribadi, memilih menulis dalam bahasa Indonesia yang simple dan mudah dipahami. Walaupun hasilnya artikel yang biasa biasa saja. Ketimbang menggunakan istilah istilah keren dan tampak "wah" , tapi menyebabkan orang yang membaca mengerutkan kening karena tidak mengerti apa yang dimaksudkan.
Tapi hal ini adalah menurut pendapat pribadi saya, tanpa bermaksud mengritik siapapun. Karena setiap Penulis bebas menulis sesuai selera masing masing dan tak seorangpun berhak melarang.
Sebagai contoh sederhana
Untuk mengejawantakan impian tidak mungkin hanya dengan berharap,tapi harus kerja keras.
Nah,awal membaca kata " mengejawantakan" kening saya sudah berkerut, ternyata yang dimaksudkan adalah mewujudkan . Kalau sebuah artikel sarat dengan istilah yang sulit dimengerti maka saya memilih membaca tulisan lain yang mudah dipahami.Â
Dengan menulis istilah istilah yang terkesan keren dan wah, mungkin kita merasa diri hebat. Tetapi tulisan kita tidak ada manfaatnya bagi orang lain,karena sulit dimengerti. Membaca merupakan hobi menyenangkan dan sekaligus bermanfaat.Â
Kalau membaca menyebabkan orang sakit kepala karena banyak istilah keren yang boleh jadi dikutip sana sini,maka orang akan kehilangan kegembiraan saat membacaÂ
Oleh karena itu tulisan saya hanya menggunakan kata kata yang biasa saja dan tidak muluk muluk.Jadi bila dibaca oleh pembaca langsung mengerti arti dari tulisan itu.Sehingga tidak membuat orang berpikir rumit ,melainkan mengerti maksud dari tulisan tersebut.
Sekali lagi, ini menurut pendapat saya,karena setiap orang bebas menulis menurut pendapatnya masing masing.
Tidak masalah bila sekali kali memakai istilah bahasa asing untuk yang sudah lazim digunakan.Misalnya tulisan ini saya posting. pada hari Senin yang lalu. Posting adalah kata kata asing yang sudah dipahami oleh orang banyak.Â
Kesimpulan:
Saya menulis dengan bahasa yang sederhana,sehingga setiap pembaca mengerti akan apa yang saya maksudkan  pada tulisan tersebut. Sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya pribadi, seandainya ada manfaatnya untuk pembaca .
Tetapi seperti yang sudah saya tuliskan diawal, tulisan ini merupakan sudut pandang pribadi saya. Sama sekali tidak bermaksud mengritik siapapun. Karena yang namanya selera, boleh saja berbeda.
Terima kasih kepada semua sahabat sesama Penulis di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini . Kunjungan nya merupakan sebuah kehormatan dan sekaligus sebagai motivasi bagi saya pribadi untuk terus menulis di Kompasiana.
20 Â Mei 2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H