Bila sahabat sesama Penulis di Kompasiana memperhatikan sejenak nomor Plat kendaraan yang dikemudikan suami saya, mungkin tahu saat itu kami berdua lagi dimana?
Mengemudikan kendaraan dengan suasana hati galau berpotensi mendatangkan bahaya. Apalagi mengemudikan kendaraan dilokasi yang belum dikenal atau masih asingÂ
Kembali KejudulÂ
Usai Mudik Lesu , Mengapa?
Sewaktu berangkat mudik, semangat menyala nyala. Sepanjang perjalanan sarat canda dan tawa
Tapi usai Lebaran dan tiba saat harus kembali ke pekerjaan, masing masing sibuk dengan pikiran sendiri sendiri. Baik yang mengemudikan kendaraan, maupun para penumpang lainnya memilih diam atau tidur
Mengapa?
Awal berangkat mudik, suasana hati diliputi kegembiraan. THRÂ atau uang tabungan masih utuh,sambil memikir mudik ketemu semua sanak famili .Bagi bagi angpao pada ponakan ponakan kecil dan menemui orang tua kita. Rasanya ingin cepat cepat tiba di kampuang halaman awak.
Cerita cerita gembira bersama semua sanak famili yang ketemu di kampung . Berbagi ceritera pengalaman masing masing selama dirantau. Â Pokok nya perjalanan mudik sarat tawa dan canda bersama seluruh penumpang.
Tetapi saat harus kembali ke tempat merantau, suasana hati menjadi galau. Dan hal ini berdampak negatif bagi seluruh penumpang.
Menjaga suasana hatiÂ
Usai Hari Raya, sewaktu kembali ke perantauan,alangkah eloknya bila semua kenangan indah dibicarakan bersama selama perjalanan ketempat perantauan
Mengingat hal hal ini hati kita menjadi senang dan tanpa terasa sampai tujuan.Â
Hal mana tidak akan membuat kita berpikiran negatif,melainkan akan tetap seperti semula. Selalu tampil prima dalam hal apapun. Susana hati yang gembira, disamping menghadirkan kegembiraan bagi seluruh penumpang, sekaligus merupakan hal yang terbaik bagi pengemudi.
Karena salah satu penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah karena pengemudi tidak fokus dan mengemudikan kendaraan dalam suasana hati galau.
Tulisan ini merupakan cuplikan pengalaman pribadi sebagai orang yang sering merantau keberbagai daerah dan negara.Â
Kesimpulan:
Untuk mudik kita selalu gembira dan pulang mudik seharusnya kita tetap gembira yang mana akan membawa dampak positif bagi diri kita.
Selesai Hari Raya kita tetap akan melakukan pekerjaan rutin kita dengan semangat kembali seperti semula.Ceritera ceritera mudik yang gembira mengisi hari hari kita . Menceritakan pengalaman kita pada teman teman sekantor dan mendengarkan pengalaman mereka.
Password agar jangan balik dari mudik suasana hati menjadi murung adalah:" bersyukur bahwa seluruh rangkaian perjalanan mudik berjalan lancar dan selamat '
Dengan memenuhi hati dan pikiran kita dengan rasa syukur yang mendalam, maka suasana hati akan tetap gembira dan sekaligus menghindari kemurunganÂ
Karena bila dalam perjalanan bersama keluarga, salah seorang murung, maka seluruh penumpang lainnya akan ikut murung  Karena energy negative secara psychology cepat sekali merasuk ke orang yang ada disekeliling kitaÂ
Terima kasih kepada semua sahabat sesama Penulis di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
18 April 2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H