Berbagi Pengalaman 2 kali berkunjung
Topik pilihan Kompasiana tentang berkerja di negeri Sakura, agaknya sudah terlewatkan. Tetapi  tidak ada salahnya bilamana tetap saya bagikan di Kompasiana.Â
Jepang merupakan salah satu negara maju. Gaji yang mengiurkan dan berbagai hal menarik lainnya.
Cucu kami Alex, yang awal mendapatkan bea siswa untuk melanjutkan study di Fukuoka prefecture, Â 2 tahun lalu selesai study. Kini sudah bekerja full time di Jepang
Betah tinggal di Jepang karena gaji fantastis. Tapi walaupun cucu kandung, kami tidak ingin kepo menanyakan beberapa penghasilan sebulan bekerja di Jepang.
Kembali Ketopik
Kami ke Jepang........untuk pertama kalinya sewaktu tahun 1985 ketika putra pertama kami libur dari Kuliahnya di Amerika dia kembali ke Indonesia .
Kami berlibur bersama putra putri kami melalui Singapore terus ke Jepang . Di Jepang kami melihat banyak sekali barang barang bagus tapi harganya selangit. Untuk makan saja cukup mahal disini.
Kami menuju Gunung Fujiyama dimana puncaknya selalu ditutupi awan putih . Menurut legenda yang dapat melihat puncak gunung Fujiyama akan beruntung mencapai cita citanya. Kami menuju gunung Fujiyama dengan kereta api sewaktu kami melihat gunung dari atas kereta api kami melihat puncak gunung yang begitu indahnya karena tidak tertutup awan .
Sesampai di gunung kami tidak melihat puncaknya lagi karena telah ditutupi awan putih.
Pada kunjungan kami yang kedua kami diajak putra kami sekeluarga untuk berlibur di Jepang Yaitu ditahun 2012. Cucu kami Angelia mencari toko Fokemon karena dia ingin boneka Pikacu . Ketika ketemu toko tersebut dia berbelanja membeli Pikacu.
Kami keliling naik kereta api express dan sesampai di Gunung Fujiyama kami tidak bisa naik kepuncak karena hujan lebat sekali.
Kesimpulan :
Hidup di negeri Jepang memang enak .Semua serba ada dan sangat mahal kalau dibandingkan dengan kehidupan kita memang sangat fantatis sekali.Â
Kalau ada yang bertanya:" Dibandingkan dengan bekerja di Australia, mana yang lebih baik?' Tentu saja saya tidak dapat menjawab, karena ada banyak faktor yang harus dijadikan pertimbangan . Apalagi kami berdua belum pernah mencoba bekerja di Jepang.
Secara umum,ada hal yang patut diingat, yakni:' Semakin besar peluang untuk meraih sukses di negeri orang tentu saja tidak luput dari tantangan yang harus dihadapi .Sebuah harapan selalu disertai dengan resiko, yakni:"sukses atau gagal"
Karena itu kesiapan mental dan ketrampilan perlu dimatangkan  sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri. Antara lain:
Kesehatan lahir bathinÂ
Siap untuk hidup mandiri
Tekad sepenuh hatiÂ
Penguasaan Bahasa
Kemampuan untuk beradaptasi
Tanpa persiapan matang, maka hanya akan berakibat kekecewaan dan penyesalan.
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
23 Mei 2024 .
Salam saya,
Roselina.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI