Ikut Mempersiapkan Acara Babuko Basamo

Walaupun Kami Tidak Ikut Berpuasa

Walaupun kami berdua adalah non Muslim tapi tidak ada salahnya ikut berbagi cuplikan pengalaman hidup pribadi yang berhubungan dengan bulan puasa. Tentu saja tidak ada hubungan nya dengan ritual keagamaan.melainkan dari sisi lain.

Walaupun mungkin sudah pernah ditulis, tapi tentu tidak ada salahnya menceritakan kenangan indah semasa masih di kampuang halaman kami di Padang.. walaupun sesungguhnya saya dilahirkan di Solok, tapi sejak kecil sudah tinggal di Padang, maka Kota Padang merupakan kampung halaman saya yang kedua. Apalagi suami adalah urang Padang.

Selama kami tinggal di komplek perumahan Wisma Indah I , Jalan Bunda 1 no.6 di Padang, setiap bulan Ramadhan kami ikut sibuk. Bukan ikut Berpuasa melainkan ikut mempersiapkan acara Babuko Basamo setiap hari Sabtu di rumah kami .(Babuko Basamo -Berbuka Puasa Bersama)

Setiap Jumat saya sudah sibuk berbelanja untuk keperluan berbuka puasa dirumah kami,karena teman teman yang menunaikan Ibadah Puasa,memilih rumah kami sebagai tempat berbuka puasa bersama.

Sudah menjadi kebiasaan bagi kami dengan teman teman semua maklum walaupun kami tidak berpuasa tetapi setiap Sabtu kami yang mempersiapkan acara buka puasa dirumah kami. Biasanya total yang hadir sekitar 30 - 35 orsng

Termasuk bapak Kol. Jamaris Jamaan yang waktu itu menjabat sebagai Kadit Sospol berserta isteri  dan Letkol Sugiri yang waktu itu adalah Kakanwil Pariwisata  serta isteri. Hubungan persahabatan kami sterile dari urusan bisnis atau apapun yang berhubungan dengan materi. 

Setiap kali selesai santap mereka yang sudah merasa akrab dengan saya akan bertanya; "Bu  BEH masih ada kelebihan  yang boleh dibawa pulang?" Begitu akrabnya mereka tidak segan segan untuk minta dibawa pulang kelebihan  makanan buka puasa tersebut. ( BEH -Bravo Echo Hotel adalah call sign saya di organisasi Amateur Radio)

Kami juga ikut berbuka puasa dirumah anggota lain pada hari hari lainnya. Karena kami dianggap saudara mereka walaupun kami beragama Katolik. 

Pada hari idul Adha kami kebagian daging yang banyak dari berbagai sisi yang membagikan ,tidak ketinggalan kami dapat jatah.

Kami menerima semua pemberian daging ini kemudian kami buat menjadi rendang yang kami bagikan kembali pada tetangga kami yang mana sangat menyenangkan mereka.

Open House Pada Hari Lebaran

Pada hari Raya,kami selalu didatangi anak anak tetangga untuk mengucapkan selamat Idul Fitri pada kami. 

Walaupun kami tidak merayakan tetapi kami tidak lupa menyelipkan angpao buat anak anak kecil tetangga kami yang datang memberi selamat pada kami.

Kesimpulan:

Semua tetangga kami dimana ada anak anak selalu mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri pada kami. Mereka merasakan kami ikut merayakannya. 

Hal ini selalu diingat oleh anak anak yang beberapa orang setelah dewasa mereka bekerja dan mengundang kami untuk makan bersama mereka sebagai kenangan masa lalu.

Merupakan bukti bahwa perbedaan bukan merupakan halangan untuk menjalin persahabatan dan kekeluargaan. Kami sudah membuktikannya.

Hingga Kopdar tahun lalu di Rumah Makan Bernama, hadir pak Andri yang sejak dulu merupakan sahabat sesama anggota Amatir Radio 

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk membaca tulisan ini

Selamat menunaikan Ibadah Puasa bagi yang menjalaninya 

12 Maret 2024.

Salam saya,

Roselina.