Apa Perlunya Kata Air Diterjemahkan Dengan Water?
Sepintas membaca tulisan yang terpampang di foto:" air -water" dapat menimbulkan pertanyaan:" koq kata"air " saja perlu diterjemahkan, emangnya dikira orang tidak tahu bahwa"air " dalam bahasa Inggris disebut"water ?"
Nah, tentu bukan itu alasan tulisan ini ditayangkan.. Tulisan air dan water seperti tampak pada foto diatas terdapat disalah satu Pomp BBM di Perth, western Australia
Maksudnya adalah tempat di mana pengemudi kendaraan dapat menambah angin ban dan menambah air penghapus kaca, secara gratis.
Di Indonesia kita biasa menambah angin ban mobil atau sepeda motor dari pada bengkel tambal ban. Dan tentu saja tidak gratisÂ
.Kalau di Austraia berbeda sekali Disini kita bisa mengisi angin ban atau menambah air penghapus kaca,di Pompa BBM secara gratisÂ
Di Australia tidak ada :
- Tukang tambal ban
- Tukang ojek
- Sopir AngkotÂ
- Pedagang Asongan
- Pemulung
Beda Negeri Beda BudayaÂ
Di Australia jarang ban mobil bocor karena jalannya  mulus .Kalau terjadi ban bocor ya ganti saja dengan ban baru karena tidak ada tambal ban disini.
Di Indonesia banyak terdapat jalan ber- lubang lubang dan aspal yang tajam  dapat menjadi penyebab terjadinya ban bocor
Ada segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, yang dengan sengaja menebarkan besi paku dan benda tajam lainnya.Â
Agar setiap hari ada ban bocor, sehingga ada masukan. Walaupun yang melakukan  hanya beberapa orang, tapi sudah terlanjur merusakkan image tukang tambal ban .
Di Australia,justru mau cari jalan raya yang berlubang lubang, tidak akan ditemukan
Tidak ada Tukang Ojek
Kalau kita di Indonesia banyak tukang ojek,disini tidak ada tukang ojek. Kalau tidak punya mobil ya naik bus yang setiap 1./2 jam lewat diperhentian yang ditunjuk .Kemudian kalau mau naik kereta api setiap 1/4 jam akan lewat distasiun stasiun tertentu.
Dulu sewaktu kami Belum punya kendaraan, kami sering naik bus dan kereta api.
Ban Bocor, Ganti Baru
Pada awal tinggal di sini, sempat kaget, karena ketika ban kendaraan mengilas pecahan kaca dan akibatnya ban kendaraan kempes
Ternyata di sini tidak ada tukang tambal ban. Kalau ban bocor, harus ganti dengan yang baru. Harganya sekitar dua ratus dollar atau setara 2 juta rupiah.
Kalau di perjalanan terjadi ban bocor dan pengemudi tidak tahu bagaimana cara mengganti ban serap, tinggal telpon bengkel berjalan.
Dalam hitungan beberapa menit, maka petugas bengkel akan datang dan membantu mengganti ban yang bocor dengan ban serep. Tapi tentu saja tidak gratis, melainkan membayar sekitar 50 dolar, hanya untuk mengganti ban.
Kalau lokasi jauh diluar kota ada biaya tambahan.
Jadi kalau ada teman teman yang bermaksud merencanakan tinggal di Australia, mau buka bengkel tambal ban atau mau jadi pengemudi ojek, harap dilupakan saja. Karena profesi tersebut tidak ada lowongan di seluruh Australia.
Di sini kalau  air radiator, maupun untuk penghapus kaca kurang, tinggal berhenti di salah satu pompa bensin dan dapat mengisi sendiri secara.gratis.
Oya kalau mengisi BBM di Australia, semuanya dilakukan secara Self Service. Tidak ada mbak atau mas yang akan membantu.
Kesimpulan:
Berbeda benar dengan di Indonesia dimana kalau kita mau mengisi angin atau air radiator kita harus membayar ,sedangkan disini bisa ambil gratis dan dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.Â
Caranya:
Setel berapa ukuran angin ban diroda depan dan berapa angin ban diroda belakang.
Mengisi angin dengan menentukan dulu berapa kita mau isi,setelah itu selang kita masukkan kekepala ban dan terlihat berapa angin yang ada dalam ban kita  Lalu kita buka kran angin tadi supaya mengisi ban kita setelah sampai batas yang kita mau Bila sudah cukup, jangan lupa tutup kembali Kran tadi dan kita selesai mengisi angin.
Tulisan ini sama sekali bukanlah bermaksud membanggakan kelebihan di negeri orang dan meremehkan negeri kita sendiri Melainkan semata mata berbagi info.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi orang yang membaca tulisan ini
Terima kasih kepada semua sahabat sesama Penulis di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan iniÂ
19 Februari  2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H