Bagaimana Kami Berdua Menjalaninya
Setiap orang tentu saja bebas memilih gaya dan cara menikmati makanan yang ada dihadapannya
Jadi tulisan ini sama sekali tidak mengajari orang bagaimana seharusnya gaya dan cara makan. Melainkan semata mata berbagi cuplikan pengalaman hidup pribadi
Sebelum makan, kami biasa mencuci tangan terlebih dulu. Lalu berdoa sesaat untuk mengucapkan syukur atas karunia Tuhan.
Setelah iti , sewaktu makan saya selalu menikmati apa yang menjadi makanan saya. Seperti misalnya saya makan ikan goreng atau gulai kepala ikan . Setiap hari kami berdua menikmati sarapan, makan siang serta makan malam dengan menu sederhana.
Sebagai contoh: pagi nasi goreng plus secangkir kopi,siang hari nasi plus telor dadar dan malam nasi dengan sepotong ikan balado
Maka saya menikmati ikan ini dengan memakan sedikit sedikit dengan memcabikan daging ikan sedikit sedikit sampai selesai semua. Sambil menikmati rasa ikan itu sendiri saya merasa kan suatu anugerah yang didapat ketika makan ikan ini.
Sambil makan saya merasa bersyukur telah mencicipi ikan yang memang sangat saya sukai dan membuat makan saya lebih nikmat lagi.
Bukan karena tidak punya uang ataupun karena pelit, tapi begitulah cara kami menjalani mindful Eating. Menurut saya pribadi, mindful Eating adalah bagian dari Frugal living. Mungkin menurut orang lain berbeda tidak masalah. Seperti yang sudah ditulis diatas, setiap orang berhak memilih gaya dan cara menikmati hidup masing masing

Saya makan ikan dengan menggunakan tangan karena bisa merasakan ada durinya atau tidak.Supaya jangan kesedat duri ikan ini.Karena makan ikan tak mungkin dengan sendok garpu ,seharusnya dengan tangan sepantasnya agar bisa kita nikmati.
IKan ini saya dapatkan dari alumi putra kami yaitu pak Ongko yang di bawa dari Bali.Ikan Jimbaran yang terkenal di Bali Saya senang sekali dapat ikan ini dari pak Ongko.
Menikmati ikan Jimbaran sambil menikmati masakan Bali ini memang asyiknya tidak dapat saya ceritakan.Walaupun kadang kala saya makan direstoran, tetapi saya lebih menikmati makan dengan ikan dari pada makan bermacam macam masakan yang tidak pas dengan selera

Hanya makan hingga kenyang saja tidak menikmati apa yang dimakan.Hal ini tidak bermanfaat sama sekali .Kita menjadi cepat kenyang dan cepat lapar kembali.
Bila ada ajakan dari anak mantu cucu untuk makan bersama, maka kami berdua tetap melakukan cara yang sama yakni mindful Eating.
Tidak ada HP dimeja makan. Tidak ada yang asyik dengan HP sambil makan. Kami manfaatkan kesempatan untuk makan bersama ini sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan yang lebih akrab
Kesimpulan .
Makan dengan menikmati apa yang kita santap serta bersyukur kepada Tuhan untuk makanan yang kita nikmati, sungguh terasa sangat menyeyukkan hati.
Hal ini sudah sejak dulu kami lakukan. Walaupun pada waktu itu ttidak ada istilah Mindful Eating
Terima kasih kepada semua sahabat sesama Penulis di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini
Tak lupa kami berdua mengucapkan:
'Selamat merayakan Tahun Baru Imlek " bagi yang merayakan. Semoga Tahun Naga Kayu membawa berkat melimpah bagi kita semuanya
9 Pebuari 2024.
Salam saya,
Roselina..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI