Bengkulu
Setelah berbagi kisah kunjungan ke beberapa bangunan bersejarah, ada satu kunjungan yang tertunda ditayangkan. Hal ini disebabkan mendahulukan tulisan tentang Tahun Baru Imlek 2024 dan pengalaman ikut Pemilu di Australia,agar jangan sampai out of dateÂ
Sedangkan tulisan tentang kunjungan ke bangunan bersejarah tetap up to date sepanjang masa
Kunjungan ke Bengkulu.
Yang merupakan daerah dimana bangunan bersejarah  tempat  Presiden Pertama kita yaitu persiden Soekarno yang dikenal dengan panggilan Bung Karno pernah tinggal .
Berkunjung ke bangunan bersejarah, walaupun kita dapat membaca sendiri tulisan yang terdapat di dinding bangunan, tetapi alangkah eloknya bila ada seorang Pemandu wisata yang mendampingi. Sehingga kita dapat mendengarkan penjelasan dan merekamnya.
Kami beruntung,karena didampingi teman suami yang bertugas di dinas pariwisata, seperti tampak pada foto bersama bertiga. Sehingga saya dapat penjelasan lengkap tentang sejarah perjuangan Bung KarnoÂ
Karena di Bengkulu ini Bung Karno diasingkan pemerintah Belanda pada tahun 1938.Bung Karno tinggal dirumah pengusaha Tionghoa yang berada di Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu. Bung Karno tinggal dirumah tersebut selama 4 tahun sampai tahun 1942.
Dan Bung Karno tinggal bersama isterinya Inggit Garmasih serta anak angkatnya Ratna Djuami dan Hanafi.
Di Bengkulu ini Bung Karno mengenal Fatmawati. Pada tahun 1943 Bung Karno menikahi Famawati.
Benteng Marlborough terletak di pesisir pantai Tapak Paderi di kota Bengkulu.Yang dibangun Kolonial Inggeris yaitu Gubenur Jenderal Josef Colin.Disini Bung Kaeno pernah ditahan.
Bung Karno dibuang di Bengkulu oleh Belanda dengan harapan kena penyakit Malaria serta meninggal di Bengkulu karena penyakit Malaria sedang menular disana.
Pada 1 July 1945 Bung Karno mencetuskan Pancasila yang menjadi foundasi dari segala perbedaan dari sudut pandang membuat Indonesia bersatu.
Digedung ini Bung Karno pernah menghabiskan hidupnya dengan penuh penderitaaan yang membuat kita bergidik mengingatnya.Karena Bung Karno menderita dalam memimpin perjuangan kemerdekaan RIÂ
Kesimpulan:
Bung  Karno juga mengumandangkan kata kata  "Aku titip negeri ini padamu"Â
Kalimat yang merasuk kedalam hati setiap orang.Meninggalkan kesan yang mendalam atas penderitaan Bung Karno sebelum menduduki kursi Kepresidenan
Kilas balik:
Semoga hasil dari Pemilu yang baru saja berlalu, menghadirkan seorang yang mampu memimpin bangsa dan negara Indonesia seperti yang diharapkanÂ
Terima kasih kepada semua sahabat sesama Penulis di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk membaca tulisan ini.
 8 Pebuari 2024.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H