Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Walaupun Hidup Berkecukupan

15 Desember 2023   04:12 Diperbarui: 15 Desember 2023   04:41 2920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bersama Mas Giri Lukmato di Wollongong (dok pribadi)

Tetap Menghindari Hidup Boros.

Hidup hemat bukan karena pelit melainkan merupakan sebuah pilihan hidup. 

Kami berdua sejak dulu membiasakan gaya hidup sederhana. Yang menurut bahasa gaul terkini:" frugal living"

Istilah  bahasa Inggris frugal yang lagi ngetop..Dapat dimaknai sebagai hidup berhemat 

Karena sudah pernah merasakan bagaimana rasanya hidup dalam kekurangan selama bertahun tahun,maka kami berdua bertekad untuk hidup dengan gaya Slow living.

Termasuk semasa perusahaan kami sedang berjaya, tetap mempertahankan hidup sederhana.
Belajar dari kegagalan orang lain menjadikan kita semakin arif memilih jalan hidup.
Orang yang dulu kaya raya, tetapi karena hidup berfoya foya, ternyata dihari tuanya menjadi sosok yang tak berdaya. 

Hidup dari belas kasihan sungguh merupakan hal yang sangat menyakitkan.
Karena itu kami bertekad untuk menjalani hidup sederhana.

Hemat Bukan Berarti Pelit

Kalau ada teman teman dari Indonesia yang datang, pasti kami ajak makan di restaurant. Tanpa membedakan siapa yang datang berkunjung..

bersama Rudy Geron di Kiama (dok pribadi)
bersama Rudy Geron di Kiama (dok pribadi)

Kenapa demikian?

Karena bila ada tamu kita pasti akan melajani sesuai kemampuan diri. Menemani dan mengajak makan serta jalan jalan dengan kendaraan kita.  Karena ada kendaraan hadiah Ulang Tahun dari putra kami,maka kami manfaatkan untuk bertemu teman teman. 

Bila ada yang datang dari Indonesia akan kami jemput dan ajak makan disalah satu restoran .

Tetapi dalam kehidupan sehari seharian, kami tidak makan dan minum di Cafe atau di restaurant. Kecuali bila diajak Putra,cucu dan alumni putra kami.

 Jadi sebelum istilah frugal living popular, kami sudah sejak dulu selalu berhemat dan tidak pernah membuang buang uang dengan berfoya foya. 

bersama Mas Giri Lukmato di Wollongong (dok pribadi)
bersama Mas Giri Lukmato di Wollongong (dok pribadi)

Sebagai tuan rumah kami tidak segan pula mengajak tamu untuk makan restaurant Karena tamu bagi kami berarti sebuah kehormatan..

Ketika kami kedatangan Mas Giri Lukmanto dan  Mas  Rudy Geron sewaktu kami tinggal di Wollongong bersamaan dengan Putri kami.Dimana Mas Giri akan Kuliah di Wollongong serta Mas Rudy dan isteri hanya mampir 3 hari di Wollongong..

D Dengan cara demikian, setidaknya kami berdua sudah menghargai tamu sesuai dengan kemampuan diri. 

Tulisan ini merupakan cuplikan pengalaman hidup pribadi. Bahwa hemat bukanlah berarti pelit. Tetap menghargai teman teman dengan menikmati makan siang atau malam di restaurant.

Kesimpulan:

Secara bercanda, sesungguhnya sudah diingatkan: "Muda berfoya foya, tua mati daya"

Karena itu alangkah eloknya bila kita mempersiapkan hari tua kita dengan mengapliklasikan Slow living cost dengan sepenuh hati 

Semoga tulisan ini ada manfaatnya

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang telah menyempatkan untuk singgah

Salam saya,

Roselina 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun