Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapapun Diri Kita

11 Desember 2023   04:00 Diperbarui: 11 Desember 2023   06:22 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu Waktu Perlu Bantuan Orang Lain 

Tidak semua dapat dibeli dengan uang dan tidak dalam segala hal kita mampu melakukan semuanya seorang diri.
Sebagai contoh adalah pengalaman hidup pribadi kami. Suatu waktu maag suami kambuh di tengah malam. Jam menunjukkan pukul 01.00 dinihari waktu di Singapore.
Suami baru diijinkan pulang usai operasi ketiga kalinya di Mount Elizabeth Hospital Singapore. 

Saya hanya berdua dengan suami di hotel. Tetiba saya ingat Om Lee Lai Choon (Kini sudah alm). Om Lee ini sesungguhnya adalah sahabat dari kakak suami, yang diperkenalkan kepada kami berdua. 

Menelpon orang ditengah malam tentu saja bukanlah hal yang baik. Tetapi saya tidak punya pilihan lain. Sementara itu suami sedang kesakitan dan muntah muntah.

Maka dengan perasaan berat saya menelepon Om Lee . 

Bersyukur jawabannya sangat menyeyukkan hati.. " Baik,saya segera kesana" 

Beberapa waktu Kemudian Bell berbunyi . Ternyata Om Lee  sudah datang .. Langsung membawa suami dan saya ke rumah sakit Mount Elizabeth.

Luar biasa,suami langsung dapat tempat di ruang Intensive care unit. Mungkin karena Om Lee cukup dikenal disana.

Disana ditanya kan keadaan suami dan dijawab baru kembali dari operasi dengan dokter Thio Cho Keng (ahli THT).

Dr Yulius Tan (dok pribadi)
Dr Yulius Tan (dok pribadi)

Segera rumah sakit menelepon dr Thio Cho Keng. Menanyakan obat apa yang diberikan kepada suami. Karena maag suami kambuh. Bagaimana kelanjutan pembicaraan via telpon tentu saja saya tidak tahu.

Petugas memberi minum Milo pada suami untuk menahan sakit maag suami yang kambuh karena tidak bisa makan beberapa hari. Dan kemungkinan minum obat dari dokter yang agak keras membuat mag kambuh.

Syukurlah setelah dirawat,maag suami membaik. 

Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga bagi kami berdua, tentang menolong orang tidak kenal waktu.

Kelak , tetangga kami di Wisma Indah ada yang mengetuk pintu rumah kami, karena mau melahirkan ditengah malam, Suaminya sedang bertugas diluar kota. Walaupun sesungguhnya pada waktu suami agak demam, tapi bangun dan kami antarkan tetangga yang mau melahirkan ke Rumah Sakit Bersalin. 

Hal lainnya:

Begitu juga sewaktu usia suami genap 75 tahun Sim suami dinyatakan di suspended . Karena ada aturan,bila usia 75 tahun harus setiap tahun medical check up Kesehatan harus benar benar sehat  baru Driver Licence boleh diperpanjang.

Hasil medical check up harus dari Dokter pemerintah. 

Kami pergi ke Shenton medical centre dimana Dr Yulius Tan yang membantu memeriksa  serta memberikan surat untuk rontgen sampai selesai. Hasil medical check up suami dinyatakan sehat walalfiat.

Maka Dokter Julius menerbitkan Surat Keterangan bahwa suami sehat . Sehingga Driver Licence boleh diperpanjang selama setahun.

Kesimpulan :

Bila kita sukses dan hidup dalam berkecukupan,tetaplah rendah hati Karena siapapun diri kita dan sekaya apapun, tetaplah rendah hati.Karena suatu waktu kita pasti membutuhkan bantuan orang lain 

Sebaliknya bantulah orang yang membutuhkan pertolongan tanpa memandang siapapun adanya. Sesuai dengan falsafah hidup yang selalu menjadi pedoman hidup yakni LIfe is to share.

Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang selalu menyempatkan untuk singgah 

11 Desember 2023.

Salam saya,

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun