Dapat membedakan Siapa Yang menyayangi Dengan tulus
Ketika kita mengunjungi teman kita yang baru melahirkan .Kita menawarkan mengendong bayi teman kita tersebut . Bila kita hanya basa basi saja untuk mengendong maka akan terlihat sang bayi akan menangis tidak mau digendong. Bila kita dengan setulus hati maka sang bayi akan diam saja .Â
Mengapa bisa terjadi demikian ? Padahal sama sama belum dikenal. Nah, inilah salah satu buktinya bahwa bayi memiliki kepekaan yang tinggi. Walaupun orang yang mengendong, tampak berusaha untuk menunjukkan kepada orang yang berada disekitar,bahwa dirinya adalah penyayang anak, tapi tetap saja bayi tidak berhenti menangis.
Anak-anak merekam apa yang mereka rasakan
Salah satu contoh, keponakan saya Anton,sejak kecil manja pada saya dan suami. Sehingga sering orang mengira anak kandung kami.
Hingga dewasa,rasa kasih sayang yang melekat dihatinya, tampak saat kami berdua dua tahun lalu pulang kampung.
Anton memeluk suami saya dengan sangat berbesar hati.
Tulisan ini bukanlah berdasarkan kajian ilmiah , melainkan berdasarkan pengalaman pribadi.Â
Bayi bisa membedakan mana orang yang tulus atau basa basi saja.Maka ketika kita gendong sang bayi akan bereaksi sesuai dengan apa yang dirasakannya. Dia akan menangis bila tidak nyaman dan dia akan diam saja bila merasa nyaman.
Pentingnya Mendidik anak dengan kasih sayang.
Sensitivity bayi ini terus berkembang seiring dengan pertumbuhannya. Karena itu, anak anak yang dibesarkan dengan materi yang melimpah, tapi minim kasih sayang, kelak bila sudah dewasa dapat dirasakan sikapnya.Â
Merasakan kasih sayang anak mantu cucu dihari tua, sungguh menghadirkan kebahagiaan tak ternilai. Kami bersyukur mendapatkan kesempatan untuk menikmati kasih sayang anak anak mantu cucu serta cicit cicit kamiÂ
Kesimpulan:
Sesulit apapun kehidupan yang harus kita lalui, jangan sampai anak anak kering kasih sayang.
Karena bila kelak mereka sudah dewasa, sudah terlambat untuk disesali. Seperti kata peribahasa:" Jika ingin membentuk dahan pohon maka bentuklah selagi masih muda. Bila sudah besar, baru mau dibentuk, semuanya sudah terlambat.
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang selalu menyempatkan untuk singgah .Â
Salam Saya,
RoselinaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H