Sebagai makluk sosial, kita tentu tidak hanya bergaul dengan tetangga saja,tetapi juga bergaul dengan sesama teman di berbagai komunitas. Â Baik secara offline,maupun online .
Misalnya WAGÂ Â dan komunitas lain Semuanya sangat baik. Yang penting dipahami , jangan sampai meninggalkan urusan keluarga.
Karena berapa pentingnya urusan grup , apakah akan menganggu urusan dalam rumah tangga?. Kalau benar , alangkah eloknya urusan Grup harus ditinggalkan dan menyelesaikan dulu urusan keluarga . Seperti the wisdom words:" Family is the first"
Baru baru ini saya mendapat curhat dari seorang putra teman baik saya Sebut saya Ahmad (bukan nama sebenarnya).Ahmad sudah nikah beberapa tahun tapi belum punya momongan. Karena kedudukan Ahmad di Kantor sebagai kepala bagian dan cukup penting, sehingga penghasilannya mencukupi,maka Ahmad tidak mau isterinya juga mencari nafkah , cukup dirinya sendiri.
Karena belum punya  momongan Ahmad kasihan lihat isterinya setiap hari menunggu dia pulang selain membereskan rumah . Mereka sepakat kalau isterinya ikut bergabung dengan kompasiana. Akhirnya  Nani (bukan nama sebenarnya) menjadi kompasianer.
Setelah beberapa lama bergabung diberbagai komunitas,secara tanpa sadar Nani sudah lupa akan kewajiban dirinya sebagai seorang isteri yang biasanya menyediakan segala sesuatu kebutuhan suaminya.
Nani hanya menyediakan kopi buat suaminya dan rumah berantakan karena asyik membalas komentar teman teman di kompasiana.Â
Nani lupa sudah kebiasaan baik terhadap suaminya yang mana membuat kehidupan mereka selama ini berlangsung dengan damai. Tapi belakangan ini, menurut Ahmad, begitu bangun pagi isterinya sudah asyik sendiri di depan laptop. Kalau selama ini isteri nya bangun pagi, terus merapikan diri dan duduk menemani dirinya sarapan pagi. Tapi belakangan ini isteri nya masih dalam pakaian tidur, hanya berteriak:" Mas. Sarapan sudah dimeja"Â
Tapi tetap sibuk dengan laptop. Â Bahkan ketika dirinya pamitan untuk ke kantor , biasanya isteri mengantarkan hingga ke pintu pagar. Tapi belakangan ini hanya berteriak:"Hati hati ya mas" tanpa melihat dirinya. Ahmad merasa sangat terlukaÂ
Ahmad minta pendapat saya sebagai sahabat baik orang tuanya, bagaimana sebaiknya dirinya bersikap. Â