Tergantung sudut pandangan masing masing
Bila kita melihat disekeliling, ada banyak orang kaya yang tidak bahagia. Walaupun dalam segi keuangan mereka bisa dikatakan berlebihan, namun mereka tidak terlihat bahagia. Coba perhatikan, tampil parlente, tapi wajah murung. Bila disapa menjawab seadanya. Senyuman dan tawa sangat langka. Kenapa demikian? Mencoba meneliti tentang apa saja yang dimaksud dengan kebahagiaan, tentu tidak akan ada titik temunya. Karena setiap orang bebas memaknai arti kebahagiaan sesuai seleranya masing2.
Ada orang yang sudah bisa cukup makan dan untuk hidup ,sudah merasa bahagia. Apalagi bila hidup dalam kecukupan dan dikelilingi anak anak yang sukses serta menyayangi mereka.
Merasa bahagia karena disayangi oleh keluarga.
Walaupun mungkin ada orang yang pura pura bahagia dengan berbagai cara dan gaya.
Misalnya, seseorang hidupnya serba kekurangan, tapi mencoba mengekspresikan seakan akan dirinya bahagia. Mana mungkin bahagia bila tidak ada uang untuk makan dan berobat. Mana mungkin bisa dikatakan bahagia bila dia harus membanting tulang untuk sesuap nasi.
Jadi bila mendengarkan atau membaca tulisan: "Walaupun miskin, tapi kami bahagia.", hanya cara dan gaya untuk tampil bahagia Â
Kami sudah pernah hidup dalam kemiskinan. Anak sakit tidak ada uang untuk berobat. Untuk makan sebungkus nasi tidak jarang harus berutang. Mau bilang: "Biarpun miskin tapi kami bahagia?'