Saya sering dibelikan alat alat Make Up oleh anak, mantu dan cucu. Semuanya branded, tidak ada yang murahan. Yang mana saya hampir tidak pernah pakai, sehingga menumpuk menjadi kayak koleksi. Akhirnya saya bagikan kesanak keluarga yang butuh.
Saya tidak pernah ke salon, kecuali untuk merapikan rambut Itupun sekali dalam 2 tahun. Karena biasanya saya rapikan sendiri. Parfum? Banyak, tapi masih berlabel, belum pernah dibuka. Makanya heran, konon ada yang bilang suaminya pesolek. Kalau suami saya, "parfum"nya minyak angin hehehe. Itupun kalau musim dingin.
Suami sisir rambut tanpa cermin Saya yang jadi cermin Hehehe. Ternyata sifat kami berdua 11-12 heheheÂ
foto saya tidak pernah ber make up/dok pribadi
Waktu Anniversary 50 tahunÂ
Waktu itu seorang perias datang ketempat saya dan membuat sanggul rambut saya serta memberi bedak pada muka saya. Setelah itu dia menanyakan apa saya mau di make Up? saya bilang tidak usah karena saya tidak biasa di make up. Maka jadilah seperti itu penampilan saya. Karena sejak dari muda tidak terbiasa make up, maka hingga jadi Oma, tidak tertarik untuk make up.
Kesimpulan:
Mengenai berapa biaya yang dibutuhkan ini tergantung keadaan, apakah dompetnya penuh atau hanya sedikit. Kalau punya banyak dana ya boleh aja dimanfaatkan. Karena setiap orang bebas menggunakan uangnya. Â Berapa lama waktu yang dibutuhkan juga tergantung keadaan masing masing. Â
Pengalaman kami sewaktu kedatangan Mitra Business di Padang dan kami mau pergi makan malam bersama. Selang 10 menit saya keluar kamar dan bilang suami bahwa saya sudah siap. Â
Saat suami bilang sudah siap untuk berangkat, Mr. Surieh, Mitra Business kami dari Singapore kaget Katanya: "Sudah siap? Apa tidak salah saya dengar, karena kalau isteri saya bila mau keluar membutuhkan waktu satu jam baru bisa siap".Â