Setiap guru mempunyai tanggung jawab masing masing baik itu guru SD,SMP dan SMA semua sama saja. Secara umum rata rata  guru di Padang  mendapatkan income yang mencukupi, sehingga mereka harus mencari tambahan diluar dari gaji mereka.Gaji waktu 1970an itu hanya cukup untuk makan tiga minggu karena beras diberikan untuk seorang guru 9 kg sebulannya. Yang disebut sebagai tunjangan in natura.
Ada yang mengajar dibeberapa sekolah dan ada yang jualan kue,sehabis mengajar. Guru SMA Don Bosco, sekolah paling popular zaman itu, tak satupun yang punya sepeda motor.
Pengalaman
Saya sebagai seorang guru pada waktu itu menjadi guru di sekolah SMP ,setiap pagi jam 3 pagi saya ke stasiun kereta api untuk membeli kelapa. Yang akan dijual suami di kedai merangkap tempat tinggal kami di  Pasar Tanah Kongsi Setelah itu siap siap berangkat kesekolah jam 7 pagi dengan mengendarai sepeda.Kembali dari sekolah  jam 1,00 Memberi les tambahan jam 2 sore sampai jam 4 sore . Setelah itu masih mengajar merenda pakaian anak anak.Itulah  rutinitas kegiatan saya sehari hari.
Lain ceritera teman saya guru juga Mengajar dari jam 7.30 sampai jam 12.30 .Dia mempunyai 2 orang anak .Karena gajinya tidak mencukupi maka dia membuat kue yang dititip pada warung setiap pagi. Sore hari baru diambil hasil penjualan kue tersebut. Itupun kalau ada yang terjual  Setiap hari jam 5,30 dia membawa kue yang akan dititip dan kemudian jam 7 dia kesekolah dengan naik Opelet yakni sejenis Angkot.
Kesimpulan
Karena itu sama sekali tidak terbayangkan betapa brantakan semua jadwal kehidupan , bila diterapkan masuk sekolah jam 5.00 pagi . Berarti sudah harus mulai mengajar jadi jam 5 pagi. Jam berapa seorang guru yang juga adalah seorang isteri serta sekaligus menjadi Ibu, harus bangun setiap hari? Paling lambat jam 3 subuh sudah harus bangun. Mandi dan harus mempersiapkan segala.sesuatunya  dari rumah dan mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan karena mengingat gaji guru pada masa itu jauh dari mencukupi hidupnya.Lalu jam berapa bisa cari angkot bila tidak punya kendaraan sendiri?.
Tapi ini merupakan gambaran pribadi sebagai orang yang pernah menjadi guru selama hampir 20 tahun.Â
 Memikirkannya saja saya sudah pusing, apalagi menjalaninya.Â
Syukurlah kehidupan para guru di Zaman ini sudah sangat baik, sehingga masing masing sudah memiliki sepeda motor pribadi.Â