Persiapkan diri sedini mungkinÂ
Dulu beberapa tahun yang lalu ponakan suami ingin bekerja  di Australia. Tapi untuk mendapatkan working visa sangat sulit. Untuk mendapatkan working Visa perlu memiliki special skill dan memenuhi banyak persyaratan lainnya . Tapi seperti kata peribahasa:" Tidak satu jalan menuju ke Roma" maka hal ini juga berlaku untuk  Australia.
Salah satu jalan lain adalah melalui Student Visa, yang jauh lebih mudah.  Tentu saja sudah harus terdaftar secara resmi di salah satu university di Australia University yang paling minim persyaratan adalah memengurus izin untuk masuk ke TAFE university di Western Australia. Untuk mendaftar di  Tafe tidak diperlukan ijasah  dan tidak ikut test. Tapi tentu saja tidak gratis. Dengan mendaftar di  Tafe kita bisa mendapat Student Visa selama masa kuliah disana. Cherry keponakan suami memilih jalan ini.
Pengurusan izin visa
Untuk bisa mendapatkan Visa Australia yang penting ada surat :
- pendaftaran di Tafe untuk ikut kuliah disana selama 3 tahun
- Surat jaminan dari orang yang tinggal di Australia.
- Mempunyai uang jaminan . Pada waktu itu senilai 200 juta
- Tentu saja Surat keterangan  berbadan sehat dari Dokter yang diakui pemerintah AustraliaÂ
Sebelum mengurus visa harus lebih dulu terdaftar pendaftaran di salah satu university di Australia atau di  Tafe.Tidak masalah jurusan apa yang dipilih. Yang penting sudah  mendapatkan izin untuk kuliah disana selama 3 tahun.
Kemudian meminta surat jaminan dari orang yang sudah tinggal di Australia,baik itu Citizen atau permanent resident.Yang isinya menyatakan bahwa :"Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa nama yang tersebut dalam Surat pernyataan ini menjadi tanggung jawab saya selama berada di Australia dan seterusnya" .
Mempunyai uang jaminan sebesar 200 juta baik dari diri sendiri atau dari orang yang menjamin .
Surat Tanda Diterima di TafeÂ
Dengan berbekal Surat tanda diterima di Tafe Cherry dengan mudah mendapatkan Studet visa. Setelah sampai di Australia,karena sudah terdaftar  di Tafe,  diijinkan untuk bekerja Karena Mahasiswa diperbolehkan untuk bekerja selama 20 jam seminggu.Bisa kerja apa saja yang penting tidak gengsian.
Karena disini mahasiswa bekerja apa saja,menjadi pekerja restoran ,cuci piring,cleaning service  dan sebagainya, bukan sesuatu yang dianggap pekerjaan rendahan Tukang batu di Australia bisa punya rumah lebih bagus dari yang Kerja kantoran . Cleaning Service, kendaraan pribadi nya bisa lebih bagus dari mobil nyonya rumahÂ
Waktu itu upah perjam untuk mahasiswa 20 Dolar jadi 400 dolar seminggu . Sedangkan kos di Australia pada waktu itu seminggu dengan makan 250 dolar . Jadi  cukup untuk biaya hidup dan kuliah.Â
Prinsip nya dengan terdaftar secara resmi di salah satu university, selanjutnya terserah , apakah mau fokus kuliah atau sambil kuliah tetap bekerja . Â Kebanyakan anak anak mahasiswa Indonesia yang tujuan utama mencari Dana, memilih bekerja ditempat tempat yang tidak memerlukan pendaftaran jam kerja Seperti di restaurant atau sebagai cleaning service. Kalau bekerja di Mall atau Super Market, semua pekerja resmi terdaftar, termasuk jam kerjanya.
Berbeda dengan di negeri kita, mahasiswa yang kuliah sambil bekerja adalah dari kalangan middle low, kalau di Australia anak anak memang sengaja dididik, untuk mempersiapkan mereka. Sehingga kelak bila lulus sarjana, sudah siap untuk kerjaÂ
Seperti misalnya Dea cucu ketiga kami., begitu lulus Master of degree dalam usia 21 tahun, langsung diterima bekerja di bankÂ
Hal ini dilakukan supaya mereka sudah terbiasa . Jadi selesai kuliah siap pakai karena sudah pengalaman. Cucu kami yang laki laki, sambil kuliah bekerja di Mall menyusun barang barang. Yang satu lagi kerja ditoko roti  . Wanita kerja bersihkan kebun atau jadi Sopir truk adalah merupakan hal biasa saja. Salah satunya kami temui di Kalgoorlie daerah pertambangan.
Kesimpulan :
Masa kini Australia sedang membuka pintu lebar lebar, karena kekurangan tenaga kerja. Daripada menjadi pengganggur di negeri sendiri, mungkin dapat dipikirkan untuk kerja diluar negeri  Hasil kerja dapat untuk membantu keluarga tercinta.Â
Orang Padang merantau, bukan karena tidak sayang keluarga tapi justru tidak ingin hidupnya menjadi beban bagi keluarga. Kerja diluar negeri bukan berarti kehilangan rasa cinta negeri, malahan justru tidak ingin menjadi pengganggur yang menjadi beban bagi keluarga.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Tulisan ini merupakan gambaran pribadi untuk detail silakan hubungi sumber yang kompeten
Catatan tambahan
Terima kasih kepada semua sahabat di Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk singgahÂ
5 Januari 2023.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H