Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Marwah Diri (lanjutan)

20 Desember 2022   04:00 Diperbarui: 20 Desember 2022   04:45 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

illustrasi : Pixabay  .

Curhat Over dosis

Sebagai makluk sosial tentu saja kita bebas berinteraksi dengan orang lain.  Dan terhadap orang yang sudah dianggap teman, mungkin curhat tentang berbagai kejadian. Tetapi bila sudah terikat oleh pernikahan,maka tentu saja ada batas yang menjadi rambu rambu,agar jangan sampai dilanggar. Jadi tidak hanya dalam berlalu lintas saja ada rambu rambu yang harus dipatuhi agar jangan sampai terjadi kecelakaan, tapi juga dalam kehidupan berumah tangga.

 Jangan curhat mengenai hal hal yang bersifat pribadi . Curhat tentang pekerjaan ,anak sekolah dan sebagainya  tentu tidak masalah. Tetapi hal hal yang bersifat privacy ,ada rambu rambu nya. Apalagi bila curhat dikantor tempat kita kerja dan pada teman lelaki atau  suami orang  lain

Dalam hal curhat kita tetap harus menjaga  marwah diri ,jangan sampai overdosis curhat  Harus diingat kita curhat pada siapa dan mana yang boleh kita bicarakan dan mana yang tabu untuk dibicarakan. Walaupun zaman sudah berubah tapi tidak harkat diri kita tetap perlu dijaga.

Suami sendiri tidak tahu,

Suatu hari ada telpon masuk dari salah seorang anak sahabat kami,yang meminta pendapat saya. Karena kami berdua sudah dianggap sebagai pengganti kedua orang tuanya yang sudah tiada. Sebut saja namanya Amin , menceritakan masalah dia dan isterinya Ana (bukan nama sebenarnya) lagi bertengkar .

 Karena sore kemarin ketika  Amin ke toko  didepan rumahnya bertemu dengan Ali(bukan nama sebenarnya) teman sekantor isterinya.

.Ali menanyakan tentang kesehatan Ana. Apakah Ana sudah kedokter? Karena Ana dikantor muntah muntah . Menurut Ana , disebabkan  benjolan didadanya meradang. Amin terkejut mendengar hal itu karena Ana tak pernah cerita pada Amin mengenai benjolan tersebut. 

Sebagai seorang suami dapat dipahami, betapa harga dirinya tersinggung. Bagaimana bisa terjadi, bahwa suami orang lain lebih tahu tentang kondisi tubuh isterinya, sementara sebagai suami ia sama sekali tidak tahu. Ia merasa dirinya tidak dihargai isteri nya sendiri.Hal yang mungkin dianggap sepele,bila dibiarkan terjadi dapat menjadi ganjalan dalam hubungan sebagai suami isteri.

Uring uringan 

Sejak saat itu Amin jadi uring uringan terhadap Ana, kemudian Amin minta pendapat saya. Karena merasa isterinya sudah tidak dapat dipercayai lagi.  

Sesungguhnya saya tidak pernah ikut campur urusan pribadi keluarga orang lain, bahkan urusan keluarga anak cucu kami. Tapi karena diminta, maka saya sarankan , sebaiknya Amin membicarakan hal tersebut dengan Ana dan berbicara dari hati ke hati. Dan diselesaikan dengan baik. Karena belum tentu kejadian sesungguhnya seperti yang ada dalam pikirannya.  

Kesimpulan :

Kita boleh curhat pada sesama wanita.tetapi sebagai seorang isteri, curhat pada teman pria  akan membawa dampak negatif. Penting  mawas  diri sewaktu curhat sehingga tidak terjadi salah paham nantinya. Bahkan dapat menghancurkan keutuhan rumah tangga.  Merawat keutuhan rumah tangga butuh waktu sepanjang hayat, tetapi dapat hancur hanya karena salah melangkah. 

catatan tambahan

Selamat pagi semua sahabat di Kompasiana

Terima Kasih sudah menyempatkan untuk membaca tulisan ini.

20 Desember 2022.

Salam saya,'

Roselina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun