Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Marwah Diri

15 Desember 2022   04:19 Diperbarui: 15 Desember 2022   07:12 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Dokumentasi pribadi 

Termasuk dalam dunia tulis menulis

Saking asyik bercanda ataupun larut dalam luapan kegembiraan, dapat menyebabkan orang kehilangan kontrol diri. Sehingga secara tanpa sadar terjebak kedalam kondisi yang seharusnya,ia tidak boleh berada disana . Khususnya bagi kita kaum wanita, perlu mawas diri demi menjaga harkat diri 

Mengapa begitu?

Sebagai contoh , saking asyik bercanda ria ,dalam sekelompok muda mudi bercanda satu dengan lainnya. Ada beberapa anak muda yang bercerita hal hal yang menjurus pada hal hal tak layak dijadikan bahan candaan,karena tidak senonoh . Sambil tertawa tawa mereka menanyakan pendapat gadis gadis yang berada di kelompok tersebut.Beberapa orang gadis diam, seakan tidak mendengar pembicaraan mereka . Tetapi ada gadis yang ikut tertawa dan ikut mengomentari hanya karena  ingin menjadi pusat perhatian .Hal tersebut sangat disayangkan karena bila ikut tertawa dan memberi pendapat ,maka kita dianggap sama dengan pemuda pemuda tadi.Hal inilah yang perlu menjadi perhatian, khususnya bagi kita kaum wanita.

Mungkin dalam hal technology, generasi mileneal jauh lebih unggul. Tapi dalam hubungan dengan marwah diri, agaknya perlu belajar dari orang yang mungkin dianggap  pendapatnya sudah kuno. 

Diamkan saja 

Bila kita mendengar sesuatu  yang tidak baik atau mengandung arahan ke negatif , sebaiknya kita berlaku seperti tidak mendengar apa lagi.

Bila ikut tertawa ,maka kita  bisa dianggap ikut menyetujui hal hal negatif tersebut. Dan satu titik noda sudah menodai harkat diri kita sebagai seorang wanita.

Dalam hal Komentar

Begitu juga dalam dunia tulis menulis,  membaca hal hal yang negatif , alangkah eloknya kita tidak memberi komentar apapun. Berkomentar berarti kita ikut terlibat dalam hal tersebut. Sebaiknya kita diam, anggap tidak pernah membaca tulisan tersebut.Hal yang nampak sepele , tetapi bila salah melangkah,dapat mencemari image tentang diri kita. Ibarat kita berjalan,bukan batu besar yang menyebabkan kita terjatuh, melainkan tergelincir menginjak krikil kecil akibat kurang hati hati. Kita tidak mungkin menjadi orang suci ,tapi kita dapat menjaga harkat diri kita sebagai seorang wanita.

Kesimpulan

Sebaiknya kita menyimak mana yang patut dan mana yang tidak patut kita ikuti  . Karena dengan ikut hanya tertawa  saja sudah dinilai negatif terhadap diri kita. Yang mana harus kita pahami dengan sepenuhnya. Bila harkat diri kita tercemar bukan hanya menodai diri pribadi, tapi mengimbas kepada suami dan seluruh anggota keluarga .

Jangan lupa, untuk menjaga marwah diri, dibutuhkan waktu sepanjang hayat Tetapi merusakan hanya butuh waktu beberapa detik.

Catatan tambahan.

Terima kasih kepada semua sahabat kami di Kompasiana yang telah berkenan menyempatkan untuk singgah

15 Desember 2022.

Salam saya,

Roselina.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun