Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Bisa Terjadi KDRT?

14 Oktober 2022   04:00 Diperbarui: 14 Oktober 2022   05:26 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kompas.com

Mencegah Lebih baik dari  pada menyesalinya.

Kisah tentang Kekerasan dalam rumah tangga, sesungguhnya sudah berlangsung sejak tempo dulu. Tapi dianggap "sudah suratan tangan" sehingga dianggap merupakan urusan pribadi masing masing  . Baru belakangan ini,dibicarakan secara terbuka. 

Ternyata, banyak terjadi KDRT dalam keluarga yang selama ini sering pamer foto kemesraaan di media, ternyata yang terjadi adalah sebaliknya  Kita sering  melihat foto keluarga yang bahagia. Happy antara suami dan Isteri serta anak anaknya. Tidak terbayangkan oleh kita dibalik foto yang Happy tersembunyi kejadian yang benar benar sangat menyedihkan 

Sebagai salah satu contoh adalah anak teman kami sama sekampung, yang menikah dan tinggal di Kemayoran Jakarta.  Sebut saja namanya Ida dan suami nya Ahmad (bukan nama sebenarnya) Sudah menikah selama 5 tahun dan dikaruniai seorang anak . Mereka berfoto sewaktu Ulang tahun ke 3 putri mereka. 

Alangkah bahagia tampak   dengan putri tercinta merayakan Ultah ke3. Ternyata apa yang tampak diluar berbeda total dengan kenyataannya . Ida  menceritakan bahwa Ahmad bukanlah tipe seorang ayah yang pengasih. Karena mempunyai banyak uang  memperlakukan dirinya sebagai seorang pembantu rumah tangga saja. 

Segala sesuatu yang didiktekan pada Ida  harus dipenuhi. Kalau tidak  akan dipukuli Ahmad. Begitulah kehidupan antara Ahmad dan Ida berlanjut .Ida tidak berani melaporkan karena Ida berasal dari keluarga miskin yang tidak mempunyai apa apa. Menurut Ida, bagi orang luar, tentu saja dengan mudah bilang:"Laporkan ke Polisi" 

Tapi bagi yang mengalami,melaporkan suami,sama dengan bunuh diri. Karena melaporkan berarti bercerai,terus mau kemana saya dan anak saya?  "  

Sebagai orang luar,apa yang dapat kita lakukan untuk menolong Ida? Membantu melaporkan? Menampung Ida di rumah kita? Nah, ngomong:"Laporkan!, mudah. Tapi dalam kenyataannya tidak sesimpel itu. 

Ternyata kisah hidup seperti itu berlanjut terus ,seperti yang dapat dibaca diberbagai media.

Hal ini tidak hanya terjadi diantara suami isteri saja, tetapi juga terjadi pada Orang tua dan anak anaknya.Sebagai contoh tetangga  kami sewaktu masih di Padang, sebut saja namanya Mr X . ingin tampil sebagai orang yang disiplin dalam mendidik anak anaknya. Bila ada anaknya yang kedapatan bersalah maka ia menghukum anak tersebut dengan membuka pakaian anaknya.  Menyirami air gula ke tubuh anaknya dan diikat dibawah pohon supaya digigit semut.

Dia berharap orang akan mengatakan dia mendidik   anaknya dengan disiplin . Ternyata hal ini membuat anak anaknya merekam semuanya dalam hati mereka  Sewaktu Mr. X sudah tua dan  sakit parah tidak ada anaknya  yang datang menjenguknya, kecuali anak perempuannya.Sampai dia meninggal dunia. 

Kesimpulan :

KDRT sering terjadi dalam rumah tangga, tidak semata mata terjadi antara suami terhadap istri, tetapi ternyata tidak sedikit terjadi KDRT antara orang tua terhadap anak anak mereka. Alasan yang dikedepankan adalah untuk mendidik anak anak patuh. 

Jangan lupa, anak anak merekam setiap kejadian semua yang mereka rasakan. Kelak mereka akan mengulangi cara mereka diperlakukan terhadap anak anak mereka . Seperti ada tertulis,,"bila ingin mengubah dunia, maka mulailah terlebih dulu dari diri sendiri"

Lebih baik mencegah daripada kelak menyesalinya. 

14 Oktober 2022

Salam saya,

Roselina . 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun