Di  Saint  Mary Cathedral -Perth.
Sejak bulan yang lalu kami sudah mendapatkan undangan, yang disertai pesan oleh  Fera, calon pengantin wanita  :"Kami tunggu kehadiran Om dan tante. " Kemudian, seminggu sebelum acara,dikirimi peta lokasinya dan sekaligus informasi tempat parkir.
Hal ini menunjukkan bahwa Fera sungguh sangat berharap kehadiran kami, sebagai sahabat kedua orang tuanya. Tentu saja merupakan suatu kehormatan bagi kami berdua. Maka kami mencatat tanggal dan jamnya , agar jangan sampai terlambat. Hampir tidak ada undangan yang kami biarkan berlalu tanpa kehadiran kami,kecuali sedang tidak berada di tempat.
Tanggal 8 Oktober ,hari Sabtu pagi pagi sekali kami sudah bersiap siap  menuju ke lokasi acara Pernikahan putri teman kami Pak Witono Widodo dan Bu Ciska Tan .Fera yang  akan melangsungkan pernikahan dengan Nicholas.
Acara diawali dengan pendaftaran Jam  10,15 am Kemudian Misa akan dimulai jam 11.00 am .Jarak Saint Mary's Cathrdral Dari rumah berkisar 48 km dengan waktu berkendaraan lebih kurang 40 menit.
Berangkat ke Saint Mary's Cathedral
Jam 9.00 kami berangkat menuju Saint Mary's Cathedral karena tempat parkirnya terbatas dekat Cathedral tersebut.Parkir yang lain agak kejauhan.Kami tak ingin parkir ditempat lain ,oleh sebab itu berangkat lebih pagi.Â
Jam 9.40 kami sampai di Cathedral dan melihat didepan Cathedral bisa parkir beberapa mobil selama waktu 3 jam.Dengan biaya satu jam 5 dolar.Kami mengambil karcis parkir selama 3 jam, total 15 dollar,setara 150 ribu rupiah. Ada tempat parkir yang menentukan tarip $.12 dollars perjam.Â
Pendaftaran Tamu
Setelah menunggu beberapa  saat kami berjalan menuju Cathedral Kami melakukan pendaftaran dan menyerahkan  gift untuk Fera dan diberi souvenir oleh panitia.Tamu yang sudah mendaftar dipersilahkan memasuki gereja  dan mencari tempat duduk masing masing.
Acara Gereja dimulai
Jam 11 Â tepat musik terdengar membawakan lagu .Kemudian seorang penari balet menarikan tarian pengantar Kemudian diikuti Pelayan Misa dan Pastor serta orang tua pengantin laki laki dan terakhir pengantin wanita masuk gereja.Â
Acara misa pun dimulai Seperti biasa pastor membacakan pernikahan Lalu janji pernikahan yang diucapkan pengantin pria dan  wanita serta pemasangan cincin dijari mereka.Â
Acara makan bersama
Selesai misa kedua pengantin diikuti seluruh undangan  menuju lantai bawah Cathedral dimana  telah tersedia makanan untuk undangan Antara lain :  sate ayam,mie,nasi bungkus dan kue kue .Bisa memilih mana yang disukai.
berfoto dihalaman Cathedral dok pribadi
Kesimpulan:
Di negeri orang,ketemu sesama orang Indonesia seperti ketemu dengan saudara sendiri. Walaupun jaraknya cukup jauh ,kami  tetap menghadiri acara pernikahan Fera dan Nicholas, karena sudah seperti anak sendiri .Â
Kedua orang tua Fera berulang kali mengucapkan terima kasih kepada kami berdua. Kami bersyukur kepada Tuhan karena kehadiran kami berdua ternyata membawa suka cita pada Fera dan orang tuanya. Dan bagi kami berdua merupakan kebahagiaan tersendiri.
Saat menyaksikan acara pernikahan Fera dan Nicholas, kami berdua jadi terbayang 57 tahun juga lalu saling mengungkapkan janji pernikahan. Bersyukur kepada Tuhan kami berdua selalu setia pada janji pernikahan kami, yakni saling mencintai dalam suka dan duka .
11 Oktober 2022.
Salam saya,
Roselina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H