Demikian juga ketika saya bergabung dengan AIG Lippo.
Saya sama sekali tidak mengerti tentang assuransi . Tapi saya terus belajar dan menekuni bidang profesi, hingga saya berhasil 3x berturut turut mendapat Champion Honour.Â
Akhirnya suami mendirikan Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami di Jakarta. Mengajak saya untuk ikut melakukan perjalanan keliling Nusantara . Lagi lagi saya alih Profesi. Tentu berarti harus belajar lagi. Bagaimana siaran di radio dan ikut mendampingi suami dalam dialog interaktif di berbagai stasiun televisi . Hal yang sungguh merupakan sesuatu yang asing bagi saya. Saya tidak hanya bertugas sebagai Bendahara di Asosiasi Reiki.Saya berlajar banyak mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan perkumpulan tersebut.
Kesimpulan :
Janganlah membatasi diri karena latar belakang pendidikan kita berbeda. Ikuti saja dimana ada kesempatan yang bisa kita pelajari dan mengambil manfaatnya.
Seperti contoh seorang teman sekampung yang tinggal di Australia, latar belakang pendidikan adalah Insinyur Pertanian. Tetapi kemudian alih Profesi menjadi tukang mà sak di hotel berbintang di New South Wales Australia .Penghasilannya jauh lebih besar dari menjadi Insinyur Pertanian.Â
Hal ini dapat dijadikan pelajaran berharga bagi kita semua, tentang memaknai arti kehidupan.Bahwa untuk belajar, tidak ada kata terlambat . Janganlah membatasi diri berdasarkan passion , Karena hidup bersifat dinamika yang selalu berubah . Hidup adalah proses pembelajaran diri tanpa akhir.
Agar memanfaatkan waktu untuk belajar, tanpa membatasi diri berdasarkan latar belakang pendidikan. Kami berdua dengan background dunia pendidikan, terbukti bisa berhasil di bidang bisnis dan organisasi sosial. Bila kita terpaku pada background pendidikan,maka secara tanpa sadar  akan mempersempit ruang hidup kita.  Semoga cuplikan perjalanan hidup pribadi kami berdua ada manfaatnya.Â
Terima kasih bagi yang sudah menyempatkan untuk membaca tulisan ini .
04 Oktober 2022.