Tulisan ini masih merupakan kisah perjalanan saya dan suami selama pulang ke kampung halaman. Pada tanggal 5 Agustus kami menuju Bandung dengan mobil cateran . Berangkat dari apartemen Mediterania Boulevard menuju Hotel Ibis di Bandung. Setelah berkendaraan  sekitar 2 jam setengah , kami  sampai di Hotel Ibis . Langsung check in dan beristirahat. Pada sore hari jam 6 sore kami menuju rumah makan Merdeka di jalan Diponegoro Bandung. Ketika kami sampai sudah ada mbak Wati dan teman menunggu disana. Kami saling berpelukan melepas rasa kangen .
Membuka acara
Acara kami buka dengan doa dan makan bersama Yang hadir pada waktu itu mas Johanes Krisnomo,Ihkwanul Halim beserta isteri ,Wati Tutilawati ,wita Garmita,Arini,Ayu ,Ambarwati dan Endang Dewi Purwanti.
Kami melepas rindu dan kangen karena telah beberapa tahun tak jumpa Acara berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan ceria  . Pertemuan ini bagi kami begitu berarti karena bisa bertemu dengan sahabat yang sudah lama tidak saling ketemu. Kami saling berbagi kisah pengalaman masing masing.
Mas Ihkwanul menyampaikan bahwa  dirinya tak jadi ke Jakarta karena sudah bertemu dengan kami di Bandung . Berbagai kesibukkan pekerjaan membuat Kompasianer Ikhwanul Halim memilih bertemu di Bandung.Â
Walaupun yang hadir dalam acara temu kangen ini tidak banyak, tetapi suasana sarat dengan aura kegembiraan yang luar biasa. Bagaikan satu keluarga besar bertemu setelah sekian tahun berpisah.
Wati  Tutilawati bersama teman teman lainnya juga berharap bisa jumpa lagi dilain kesempatan dengan kami. Walaupun yang hadir terdiri dari dua komunitas yang berbeda, yakni antara Praktisi Kesehatan Reiki dan Penulis di Kompasiana, tapi sama sekali tidak ada masalah. Semuanya membaur tanpa sekatÂ
Kesempatan ini tentu saja tidak kami lewatkan begitu saja . Jepret sana sini untuk foto foto kenangan sebagai penutup acara ini. Diselingi dengan foto beberapa pose yang meniru gaya peragawati menghadirkan foto kenangan indah yang terekam dalam memory kami . Momentum yang sangat menyentuh hati. Satu lagi bukti bahwa persahabatan yang tulus mampu merobohkan semua dinding penyekat.
Kesimpulan:
Kesempatan berjumpa dengan semua teman teman sungguh merupakan sebuah kehormatan dan kebahagiaan tak ternilai Perjumpaan yang menghadirkan kedamaian dihati. Baik dengan perjumpaaan yang sudah lama tidak bertemu maupun yang pertama kali bertemu,semua membawa arti tersendiri bagi kami. Berada ditengah sahabat baik sungguh merupakan sebuah kehormatan tak ternilai bagi kami berdua.Sekaligus menghadirkan rasa syukur yang mendalam bahwa kami berdua mendapatkan sambutan hangat dimana mana .
Terima kasih kepada semua sahabat Kompasiana yang berkenan menyempatkan untuk membaca cuplikan perjalanan saya dan suami selama sebulan kembali ke Tanah AirÂ
07 September 2022.]
Salam saya,
Roselina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H