Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rumah Tangga Bukan Kantor

13 Juli 2022   05:08 Diperbarui: 13 Juli 2022   06:41 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Aturan berdasarkan kesepakatan

Pada setiap kantor pasti terdapat  "job description" yakni pembagian tugas. Office boy atau Office girl, tugasnya hanya sebatas masalah kebersihan lingkungan kantor di mana ia bekerja. Tugas Bendahara perusahaan hanya mengurusi urusan keuangan perusahaan. Bila Bendahara sedang tidak berada ditempat, tak seorang pun yang boleh membuka brankas, termasuk Boss perusahaan. 

Peraturan kantor selalu dipatuhi oleh karyawan, karena setiap orang telah diberi tugas masing masing. Mereka mengerjakan tugasnya sendiri sendiri tanpa memperhatikan tugas teman sekantor yang lainnya. Seperti it Sekrearis, hanya menjalankan apa saja yang menjadi tugasnya. 

Berbeda dengan kehidupan dalam rumah tangga. Walaupun sudah ada semacam pembagian tugas,  di mana masing masing sudah ditentukan tugasnya, tetapi bilamana diperlukan, suami isteri saling melengkapi, secara proaktif. 

Misalnya, suami bertugas mencari nafkah dan melindungi keluarganya sedang sang isteri bertugas dalam hal mengurusi rumah tangga. Tapi Dalam hal "in case of emergency" maka aturan ini boleh diabaikan. Karena dalam setiap keluarga selalu harus saling tolong menolong dan saling melengkapi.  

Suatu waktu, suami sakit atau entah karena alasan apapun, tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk keluarga, maka alangkah eloknya isteri secara proaktif ikut  membantu suami. Hal ini sesuai dengan ikrar yang diucapkan saat melangsungkan pernikahan: "Saya akan mencintai engkau dalam untung dan malang". Mencintai, berarti ikut membantu pasangan hidup kapan saja dibutuhkan.

Sewaktu hidup masih morat marit

Ketika kami masih dalam kehidupan morat marit, walaupun suami sudah kerja keras siang malam tapi tetap tidak mencukupi penghasilannya untuk hidup, maka sebagai isteri saya  siap membantu. Seperti ysng sudah pernah saya tuliskan, pagi pagi sekali jam 3 subuh ke stasiun kereta api untuk membeli kelapa yang akan dijual suami. Sepulang dari stasiun, buru buru untuk berangkat mengajar. 

Pagi saya jadi guru di sekolah serta siang dan sore hari mengajar les tambahan untuk anak anak. Sehingga hasil usaha tersebut mencukupi buat hidup kami.

Sewaktu sudah lebih baik 

Ketika usaha kami mulai lancar tiba tiba suami ditipu pedagang Singapore  65 ton pinang dalam nilai yang sangat besar. Yang mana membuat suami down dan murung, serta tidak semangat bekerja lagi. Saya mengambil alih tugas suami dengan menjadi sopir antar jemput anak sekolah. Bersyukur, suami pulih kembali dan mulai bangkit serta mulai bangkit dari keterpurukan.

Kesimpulan:

Segala sesuatu aturan dalam  rumah tangga bisa dilakukan suami isteri bersama saling bantu membantu walaupun bukan tugasnya. Karena dalam rumah tangga segala kewajiban baik kewajiban suami maupun kewajiban isteri bisa dilakukan oleh pasangannya. 

Untuk menghindari terjadinya ketidaknyamannya rumah tangga. Misalnya saat Isteri sedang sakit, maka acara masak memasak dan sebagainya tidak masalah dikerjakan suami untuk membantu isterinya. 

Demikian juga tugas suami dalam hal mencari nafkah seyogyanya dibantu isteri. Dalam keluarga, hendaknya tidak ada lagi istilah "urusan kamu", bukan urusan saya. Seharusnya menjadi "urusan kita bersama". 

Dengan mengaplikasikan prinsip hidup ini, kami mampu bertahan hidup menghadapi badai dan gelombang kehidupan. Dan dengan penuh rasa syukur kepada Tuhan 57 tahun hidup pernikahan telah kami lalui dengan selamat.


Seperti biasanya, tulisan ini hanya merupakan cuplikan perjalanan hidup pribadi yang mungkin bermanfaat bagi orang lain. 

13 Juli 2022.

Salam saya,

Roselina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun